pemuda
pemuda

Supaya Pemuda Lebih Bermakna, Ini Anjuran dalam Islam

Bisa dikatakan, Oktober adalah bulan pemuda. Setelah tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN), dimana mayoritas kaum santri adalah pemuda, berikutnya tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda (HSP).

Menjadi bukti bahwa pemuda memiliki peran penting dalam tonggak sejarah bangsa. Peran signifikan pemuda menentukan nasib bangsa ini sangat besar. Benar kalau dikatakan “Pemuda sebagai agen perubahan”. Pemuda adalah penentu masa depan. Kalau generasi muda baik, masa depan bangsa akan baik pula.

Sebagai pemuda selayaknya harus memiliki semangat tinggi untuk selalu mendarma baktikan jiwa dan raga demi kemajuan suatu bangsa, lebih-lebih untuk agama.

Islam mengajarkan beberapa hal khusus kepada pemuda supaya menjadi pribadi muslim yang berkualitas secara agama sehingga bisa menyumbangkan kemaslahatan bagi agama Islam sendiri dan bangsa.

Nabi bersabda, “Diantara tanda kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya”. (HR. Ahmad)

Hadits di atas mendidik seseorang, khususnya kaum muda, supaya selalu melakukan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat. Seperti belajar dan giat bekerja. Menyia-nyiakan masa muda dengan sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan suatu kerugian yang besar.

Semangat idealisme hadits di atas semestinya tidak hilang dari pemuda. Tidak menjadi provokator, tidak menjadi korban paham radikal dan ideologi perusak kekurukunan yang saat ini jamak diketahui. Hadits di atas, sekalipun berbicara dalam konteks yang umum, namun sejatinya juga menjadi spirit untuk meneguhkan perjuangan pemuda supaya menjadi manusia yang bermanfaat dikemudian hari.

Nabi juga bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang (paling bisa) diharapkan kebaikannya dan (paling sedikit) keburukannya sehingga orang lain merasa aman”. (HR. Turmudzi)

Sebagai generasi penerus, pemuda hendaklah menterjemahkan hadits di atas dalam setiap aktifitasnya. Dengan cara, mengaktualisasi diri merawat bangsa supaya tetap kuat, maju dan damai. Melawan segala bentuk penyelewengan yang mengancam kedaulatan negara. Hal ini merupakan kebaikan yang memberikan kemaslahatan bagi orang banyak.

Bagikan Artikel ini:

About Nurfati Maulida

Check Also

Imam Syafii

Benarkah Imam Syafi’i Anti Tasawuf?

Beredar di media sosial ceramah Salim Yahya Qibas yang dengan entengnya ia menyebut Imam Syafi’i …

sirah sahabat

Ketika Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit Berbeda Pendapat

Menjelang Natal dan Tahun Baru, perdebatan biasanya mengemuka sekalipun dalam ranah ijtihadi yang memang cenderung …