Amir Hamza saat ditangkap
Amir Hamza saat ditangkap

Terkait Terorisme, Polisi Bangladesh Tangkap Dai Top Negara Itu

Dhaka – Seorang penceramah Islam atau dai top Amir Hamza ditangkap oleh kepolisian Bangladesh. Penangkapan itu dilakukan dengan tuduhan sang Dai terkait dengan terorisme. Penceramah yang aksinya menarik dukungan puluhan ribu orang ini, dijerat dakwaan menghasut militan.

Dilansir AFP, Rabu (26/5/2021), Amir Hamza menjadi tokoh Islam terkemuka terbaru yang ditahan di Bangladesh sejak Maret lalu.Ia menjadi tokoh agama pertama yang ditangkap sejak kunjungan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, yang memicu unjuk rasa berujung kerusuhan yang menewaskan 13 orang.

Kepala unit pemberantasan terorisme Kepolisian Dhaka, Mohammad Asaduzzaman mengatakan, Hamza ditahan dalam penggerebekan di rumahnya yang ada di kota Kushtia dan kemudian dibawa ke Dhaka.

Penangkapan dilakukan setelah pengadilan setempat memerintahkan penahanan Hamza selama 10 hari untuk dimintai keterangan.

“Dia adalah seorang tertuduh dalam kasus anti-terorisme,” sebut Asaduzzaman.

Asaduzzaman mengungkapkan bahwa penyidik menemukan sejumlah video yang menampilkan ceramah-ceramah Hamzah di dalam telepon genggam salah satu tersangka yang ditahan bulan ini, terkait rencana serangan terhadap parlemen Bangladesh.

Hamza yang berusia 30-an tahun, merupakan salah satu generasi baru penceramah Islam yang ceramahnya yang berapi-api seringkali menarik perhatian banyak orang di negara mayoritas Muslim ini. Video-video ceramah Hamzah di situs berbagai video, YouTube, diketahui sudah jutaan kali ditonton.

Tahun 2019, seorang penceramah terkenal lainnya yang bernama Mizanur Rahmani Azhari kabur dari Bangladesh karena takut akan diadili atas ceramahnya.

Diketahui bahwa kunjungan PM Modi ke Bangladesh memicu gelombang baru penangkapan. PM Bangladesh, Sheikh Hasina, dilaporkan malu atas unjuk rasa yang terjadi saat PM Modi berkunjung ke negaranya beberapa waktu lalu.

Para pemimpin Islam negara itu menuduh PM Modi mengupayakan kebijakan anti-Muslim dan puluhan ribu orang pun mengamuk, menyerang kantor polisi serta kantor pemerintahan Bangladesh. Wakil Kepala Kepolisian Nasional Bangladesh, Haider Ali, menuturkan bahwa sedikitnya 1.230 pengikut kelompok Hefazat-e-Islam telah ditangkap sejak unjuk rasa berdarah pada 26-28 Maret lalu. Puluhan pemimpin Hefazat juga ditahan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …