Batley School Grammar
Batley School Grammar

Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad di Kelas, Seorang Guru di Inggris Dinonaktifkan

London – Inggris benar-benar mengambi pelajaran penting dari kasus pemenaggalan kepala seorang guru di Prancis beberapa waktu lalu, setelah ia dilaporkan menjadikan kartun Nabi Muhammad sebagai bahan diskusi. Ironisnya, belakangan tragedi itu ternyata dipicu oleh hoaks kesaksian salah seorang murid yang mengarang cerita tersebut.

Langkah Inggris dibuktikan dengan dinonaktifkannya seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat pelajaran di Batley Grammar School di West Yorkshire pada Kamis (25/3) waktu setempat. Kepala Sekolah Batley Grammar School, Gary Kibble  meminta maaf kepada orangtua murid terkait peristiwa yang sempat memicu aksi protes di luar gedung sekolah ini.

Seperti dilansir BBC dan The Guardian, Jumat (26/3/2021), puluhan orang berkumpul di luar Batley Grammar School di West Yorkshire pada Kamis (25/3) waktu setempat, untuk memprotes tindakan sang guru itu. Beberapa dari mereka menuntut agar sang guru, yang tidak disebut namanya, dipecat.

Dilaporkan bahwa karikatur Nabi itu ditunjukkan oleh seorang guru di Batley Grammar School dalam salah satu pelajaran pada Senin (22/3) waktu setempat.

Kibble menyampaikan permohonan maaf dalam emailnya kepada para orangtua murid. Dia juga menjanjikan penyelidikan lebih lanjut.

“Setelah diselidiki, jelas bahwa sumber yang digunakan dalam pelajaran itu sama sekali tidak tepat dan memiliki kapasitas untuk memicu penghinaan besar terhadap anggota komunitas sekolah kita, untuk itu, kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan menyeluruh,” tulis Kibble.

“Sekolah sedang menyelidiki persoalan ini dengan menggunakan proses formal dan kami berterima kasih atas dukungan otoritas setempat,” imbuhnya.

Kibble mengungkapkan pihak sekolah telah menghapus gambar dan konten tersebut, serta akan melakukan pengkajian terhadap mata pelajaran kajian keagamaan demi memastikan tidak ada sumber tidak pantas yang digunakan.

“Kami segera menghentikan pengajaran khusus pada pelajaran ini dan kami sedang mengkaji bagaimana kami akan terus maju dengan dukungan dari seluruh komunitas yang diwakili di sekolah kami,” demikian bunyi pernyataan terbaru dari Batley Grammar School.

“Penting bagi anak-anak untuk belajar tentang keyakinan dan kepercayaan, tapi ini harus dilakukan dengan cara yang sensitif,” cetus pernyataan itu.

Disebutkan juga dalam pernyataan terbaru bahwa guru yang bersangkutan juga menyampaikan permintaan maaf.

“Sekolah secara tegas meminta maaf karena menggunakan sumber yang sungguh tidak tepat dalam pelajaran kajian keagamaan baru-baru ini. Anggota staf juga telah menyampaikan permintaan maaf yang paling tulus,” demikian bunyi pernyataan itu.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi sempat membacakan permintaan maaf kepala sekolah dihadapan para demonstran.

Terpisah, Mufti Mohammed Amin Pandor yang merupakan salah satu pemimpin komunitas Muslim yang bertemu kepala sekolah tersebut menuturkan kepada para demonstran bahwa pihak sekolah memahami bahwa apa yang terjadi ‘sama sekali tidak bisa diterima’.

“Kita meminta dilakukan penyelidikan, penyelidikan independen, dan kita telah meminta agar beberapa dari kita bergabung dalam panel penyelidikan. Itu yang kita minta, apakah mereka melakukannya atau tidak, kita tidak bisa memaksa mereka,” ucap Pandor.

“Kita akan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memastikan bahwa di masa depan, hal-hal semacam ini tidak terjadi,” tegasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Prof Utang Ranuwijaya

Marak Penistaan Agama di Medsos, MUI: Tahan Diri dan Jangan Main Hakim Sendiri

Jakarta – Perkembangan media sosial membuat masyarakat dengan mudah memantaiukonten-konten yang mengarah kepada penistaan agama. …

pertemuan maruf amin dengan gibran rakabuming raka dok setwapresbpmi 4 169

Resmi Ditetapkan Jadi Wapres, Gibran Langsung Sowan Minta Wejangan Ke Wapres KH Ma’ruf Amin

Jakarta – Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan menjadi Wakil Presiden terpilih pada pemilu tahun 2024, …