penyakit fasik
penyakit fasik

Virus Corona Memang Menakutkan, Tapi Penyakit Fasik Jauh Lebih Membahayakan

Penyakit akibat covid-19 memang menakutkan, tetapi yang lebih berbahaya adalah penyakit fasik yang mewabah di tengah umat.


Virus corona memang sangat menakutkan. Di tengah wabah ini, menjaga fisik agar tetap sehat tentu adalah suatu kewajiban. Tubuh yang baik adalah sarana untuk selalu beribadah kepada Allah. Namun, menjaga fisik saja agar tetap bugar tidak cukup. Manusia harus menjaga kesehatan hati.

Hati adalah jantung aktifitas manusia. Hati yang baik akan mencerminkan pikiran dan perilaku yang baik. Hati yang bersih akan melahirkan perbuatan terpuji dan penuh kasih. Begitu sebaliknya. Hati kotor dan penuh penyakit akan melahirkan sikap yang menyulitkan dan menyakiti orang lain.

Salah satu penyakit hati yang perlu diwaspadai adalah sifat fasik. Sifat fasik adalah sifat yang keluar dari keta’atan kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka tetap muslim dan mukmin, tetapi setiap bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Orang fasik bukan saja bermaksiat kepada Tuhannya, tetapi juga suka bermaksiat dan berkhianat kepada sesamanya. Inilah yang harus diwaspadai, karena bisa merusak tata hubungan keummatan dan kebangsaan.

Salah satu ciri orang yang mengidap penyakit fasik adalah orang yang mudah menyebarkan berita bohong dan membuat konflik antar sesama. Ini jelas dinyatakan oleh al-Qur’an dalam surat al-Hujurat ayat 6.      

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Ciri kedua orang yang mengidap penyakit fasik sebagaimana tercermin dalam sebuah hadist dari dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda, “Mencaci maki orang muslim adalah perbuatan fasik dan memeranginya adalah perbuatan kufur. ( HR Bukhari, Tirmidzi, Nasa’i).

Umat Islam yang mudah mencaci maki, menghujat dan membenci saudaranya bagian dari perilaku yang mengidap penyakit fasik. Perilaku demikian sesungguhnya telah keluar dari ketaatan terhadap ajaran Islam.

Di tengah pandemic covid-19 ini selayaknya umat Islam semakin menegaskan diri untuk tidak mengidap penyakit fasik. Umat Islam tidak boleh memperkeruh suasana masyarakat dengan berita bohong terkait virus ini yang menambah kepanikan. Begitu pula umat Islam harus menahan diri untuk saling mencaci maki, menghujat dan menyalahkan atas upaya yang dilakukan dalam menekan penyebaran virus ini.

Kebersamaan menjadi sangat penting saat bangsa ini menghadapi musibah corona ini. Jika tidak bisa membantu setidaknya kita tidak menjadi benalu. Jika tidak bisa memberikan manfaat, setidaknya kita tidak mudah menjadi pelaknat.

Karena itulah, wabah covid-19 ini memang menakutkan dan mematikan, tetapi penyakit fasik sungguh lebih berbahaya karena bisa mematikan hati, menimbulkan konflik dan menebar saling benci.

Ada renungan hadis yang penuh dengan hikmah dan pelajaran berharga bagi kita semua dalam berinteraksi sosial: “Sebarkanlah salam (kedamaian), berbicaralah dengan baik, jalinlah persaudaraan dan shalatlah pada malam hari ketika manusia sedang tidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan damai.” (HR. Ahmad).

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

memandikan jenazah

Saat Jenazah Tak Bisa Dimandikan, Bagaimana Islam Menyikapinya?

Kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari, dan ketika seseorang meninggal dunia, kita …

uban

Uban, Tanda Kebijaksanaan dan Pesan Spiritual

Uban sering kali dianggap sebagai tanda penuaan yang tak terhindarkan, namun baik dalam pandangan Islam …