Warga Irak Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Dengan Membakar Bendera Prancis

Baghdad – Kemarahan atas sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron soal kartun Nabi Muhammad SAW membuat Muslim di seluruh dunia murka. Salah satunya Muslim di Irak.

 Muslim Irak melampiaskan kemarahannya dengan membakar bendera Prancis di Baghdad, Rabu (28/10/2020). Aksi itu dilakukan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Abu Hanifa, Azamiyah, Baghdad.

Dikutip dari AP via Kompas.com, perayaan yang semestinya menjadi sakral itu justru menjadi ajang pelampiasan kemarahan umat. Mereka berkumpul di luar masjid, menginjak-injak foto presiden Emmanuel Macron dan membakar bendera Perancis.

“Kami mencela apa yang dilakukan presiden Perancis, tindakannya menghina Nabi Muhammad SAW. Kami berharap Islam dan terutama dunia Arab memboikot produk Perancis karena telah menghina Nabi Muhammad SAW,” kata salah satu jemaah.

Seperti diketahui Macron mendukung penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo. Itu menjadi awal kemarahan umat Muslim terhadap Macron.

Kemarahan itu makin mencuat dalam beberapa hari terakhir setelah kasus pemenggalan mengerikan di dekat Paris yang menimpa seorang guru bersama, Samuel Paty. Ia dibunuh dengan tragis, mengajar kelas kebebasan berpendapat dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad terbitan Charlie Hebdo.

Setelah pembunuhan itu, Macron kembali ‘menyerang’ Islam dengan mengatakan pembunuhan itu dilakukan oleh kelompok Islam radikal. Kematian Samuel Paty digembar-gemborkan sebagai simbol cita-cita sekuler Perancis yang kokoh dan menolak interupsi agama di ruang publik. Macron dan anggota pemerintahannya telah berjanji untuk terus mendukung karikatur yang dilindungi oleh kebebasan berekspresi itu.