keluarga yahudi yang melarikan diri dari amukan nazi jerman 210515145041 788
keluarga yahudi yang melarikan diri dari amukan nazi jerman 210515145041 788

Welas Asih Petani Muslim Jaga Keluarga Yahudi dari Amukan Nazi

Jakarta – Bangsa Yahudi semestinya mengucapkan rasa terimakasih kepada para petani muslim di Albania. Berkat bantuan para petani muslim para Yahudi pelarian dari Jerman selamat dari kejaran Nazi.

Para petani yang mempunyai rasa kedermawanan tinggi dan welas asih tersebut bernama Desta dan Lime Balla. Mereka hidup dalam kekurangan namun tidak menyurutkan langkahnya untuk membantu tanpa melihat latar belakang agama serta suku yang ditolongnya.

Lime menceritakan pada tahun 1943, sebanyak 17 orang dari Tirana datang ke kediamannya di desa Shengjergji, Albania. Momen tibanya para pengungsi terjadi di bulan Ramadhan.

“Mereka semua melarikan diri dari Jerman,” kata Lime dilansir dari situs resmi Museum Israel Yad Vashem dan ihram.co.id pada Sabtu (15/5).

Lime mengaku awalnya tidak tahu mereka yang melarikan diri itu ialah kaum Yahudi. Perempuan yang lahir pada 1910 itu lalu membagi pengungsi Yahudi di antara penduduk desa. 

“Kami menerima tiga bersaudara dengan nama Lazar,” ujar Lime. 

Keluarga Lime selama ini hidup jauh dari kata berkecukupan. Namun kondisi itu tak membuat mereka melepaskan diri dari rasa kemanusiaan melindungi kaum Yahudi dari kekejaman Nazi.

“Kami miskin, kami bahkan tidak memiliki meja makan, tetapi kami tidak pernah meminta mereka membayar atas makanan atau tempat tinggal,” kenang Lime.

Lime menyebut dirinya sering pergi ke hutan untuk memotong kayu dan mengangkut air. Ia juga menanam sayuran di kebun sehingga punya makanan yang bisa dikonsumsi. 

“Orang-orang Yahudi ditampung di desa kami selama lima belas bulan. Kami mendandani mereka semua sebagai petani, seperti kami,” ungkap Lime.

Lima mengingat polisi setempat tahu bahwa para penduduk desa melindungi orang Yahudi. Pada bulan Desember 1944, orang-orang Yahudi berangkat ke Priština, di mana seorang keponakannya turut membantu mereka. 

“Setelah itu kami kehilangan semua kontak dengan Lazar bersaudara. Baru pada tahun 1990, empat puluh lima tahun kemudian, Sollomon dan Mordehaj Lazar menghubungi kami dari Israel,” pungkas Lime.

Diketahui, Destan Balla dan Lime Balla diganjar penghargaan Righteous Among the Nations oleh Yad Vashem pada 4 Oktober 1992. 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …