hukum menghina pemerintah
hukum menghina pemerintah

Yakinlah, Derajat Orang yang Dihina Lebih Tinggi di Hadapan Allah

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita dapati seseorang yang memiliki perilaku mudah untuk merendahkan ataupun meremehkan orang lain. Bahkan entah disengaja maupun tidak beberapa orang bukan hanya merasa direndahkan atau diremehkan saja, namun mereka lebih merasa tengah dihina.

Sesungguhnya orang menghina itu lahir dari sebuah kesombongan. Ia merasa dirinya lebih mulia dari yang dihina. Ia merasa lebih baik dari pada yang dicaci. Ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada yang diolok-olok.

Padahal sesungguhnya orang yang dihina belum tentu lebih hina dari yang menghina. Orang yang diolok-olok belum tentu lebih buruk dari pada yang mengolok. Jika korban menghadapi dengan sabar, justru mereka yang diolok-olok lebih tinggi derajatnya.

Allah sangat membenci perbuatan orang yang merasa diri paling mulia dan dengan mudah menghina dan menyakiti hati orang lain. Allah justru telah memberikan keistimewaan dengan derajat yang lebih mulia dibandingkan mereka yang meremehkan.

Dengan kata lain, jika seseorang sedang dihina atau direndahkan oleh orang lain, maka Allah akan memberikannya pahala jika ia mampu untuk bersabar. Sedangkan bagi orang yang menghina tersebut, Allah sudah menyiapkan neraka dan siksa baginya.

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujarat ayat 11).

Seseorang yang merendahkan akan merasa ujub dengan dirinya, padahal bisa saja yang di rendahkan itu lebih baik daripada yang merendahkan. Terkadang orang merendahkan karena mengidap rasa iri yang mendorong dia harus menjelekkan yang lain. Sikap merendahkan akan dilakukan oleh seseorang yang memiliki hati yang penuh dengan akhlak yang buruk dan tercela dan merasa dirinya kalah dan lemah.

Seseorang yang mencela atau memberikan julukan kepada seseorang dengan gelar yang buruk yang ia pun tidak menyukai gelar tersebut sesungguhnya telah berbuat dzalim. Seseorang yang mencela sebenarnya mereka sedang memikul kebohongan dan dosa yang sangat besar, Allah telah menegaskannya. “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab ayat 58).

Menyakiti seseorang dengan perbuatan ataupun dengan lisan jelas sangat tidak dibenarkan dalam syariat, karena itu adalah bentuk kedzaliman. Seorang muslim yang terhina akan diberikan pahala dan tempat yang mulia jika mereka bisa bersabar.  “Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,” (Furqan :75).

Karena itulah jika seorang muslim ingin memberikan masukan maka hendaknya dilakukan dengan cara yang baik tanpa harus melukai hati manusia lain. Karena dengan tidak menghina mereka yang tidak mengerti, ia sama saja dengan menjaga kehormatan dan kemuliaan saudara sesama muslim lainnya.

Pentingnya bagi seorang muslim untuk menundukkan nafsu untuk menghinakan manusia lainnya, berikan masukan tanpa cacian. Dengan cara itu kita bisa bersama-sama menjaga persaudaraan dan menjalin hubungan yang lebih baik tanpa didasari rasa kecewa dan sakit hati dengan satu sama lainnya.

 

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

nabi musa

Testament : The Story of Moses di Netflix, Bagaimana Nabi Musa Versi Al-Quran?

Film tentang Nabi Musa di Netflix cukup mendapatkan respon positif dari permisa. Film berjudul Testament …

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …