mendidik anak

6 Panduan Islami agar Anak Tidak Mudah Terpengaruh Budaya Kekerasan

Miris melihat pergaulan anak dan remaja saat ini. Kekerasan telah menjadi budaya. Ingin terlihat gagah dan berkelompok, mereka akhirnya jatuh dalam budaya kekerasan. Mereka juga sangat rentan terhadap ajaran dan doktrin kekerasan.

Pengaruh budaya kekerasan bisa muncul dari berbagai sumber baik dari pergaulan, lingkungan sosial, maupun perkembangan teknologi dan informasi. Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengajarkan anak agar tidak mudah terpengaruh budaya kekerasan?

Kekerasan adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dalam Islam. Sebagai orang tua penting untuk membimbing anak-anak kita agar mereka tidak senang dan mudah terpengaruh dengan kekerasan.

Kunci utama pendidikan anak sejatinya dalam keluarga. Karena itulah, orang tua berperan penting untuk mendidik anak agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya kekerasan.

Berikut beberapa tips untuk membantu anak-anak tidak senang dengan kekerasan :

  1. Ajarkan Kasih Sayang dan Toleransi

Kasih sayang adalah salah satu nilai dasar dalam Islam. Rasulullah Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, yang mencakup semua makhluk hidup. Oleh karena itu, kita harus mengajarkan kasih sayang kepada anak-anak kita dan menjauhkan mereka dari kekerasan.

Dalam Al-Quran dijelaskan : “Dan kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107). Ayat ini harus disampaikan, dipahamkan dan dimaknai dalam Tindakan oleh anak.

  1. Berbicara dengan Lembut

Anak akan cenderung meniru orang tua. Teladan anak adalah orang tua. Biasakan untuk berbicara lembut agar anak juga bisa membiasakan diri dengan bicara yang sopan dan santun.

Al-Quran menegaskan : “Dan ucapkanlah kepada manusia perkataan yang baik.” (QS. Al-Baqarah [2]: 83).

Komunikasi yang lembut dan sopan adalah tuntunan dalam Islam. Rasulullah SAW dikenal dengan sikap lembutnya dalam berbicara. Anak-anak harus diajarkan untuk berbicara dengan lembut dan menghindari kata-kata kasar atau merendahkan.

  1. Ajarkan Penyelesaian Konflik yang Damai

Setiap manusia akan menghadapi masalah dan konflik. Begitu pula dengan anak. Dalam pergaulan mereka akan berhadapan dengan konflik. Ajarkan mereka untuk mengelola konflik dengan damai.

Dalam Al-Quran : “Dan jika terjadi pertengkaran di antara dua orang mukmin, maka damaikanlah antara keduanya.” (QS. Al-Hujurat [49]: 9).

Islam mendorong penyelesaian konflik secara damai. Anak-anak harus diajarkan untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang tidak melibatkan kekerasan fisik atau verbal.

  1. Beri Contoh Positif

Berikanlah teladan yang baik bagi anak.  Rasulullah bersabda : Teladanilah akhlak yang mulia (HR. Ahmad). Anak-anak lebih mungkin meniru apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, orang tua harus memberi contoh perilaku yang positif dan tidak menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.

  1. Baca dan Ajarkan Kisah-kisah Islami

Berikan kisah-kisah teladan dari tokoh yang memberikan inspirasi dalam membangun perdamaian.  Allah berfirman “Ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka dapat memikirkannya.” (QS. Al-A’raf [7]: 176).

Banyak kisah dalam Islam yang mengajarkan nilai-nilai seperti kebaikan, keadilan, dan kesabaran. Ajarkan anak-anak tentang kisah-kisah ini untuk membantu mereka memahami pentingnya menghindari kekerasan.

  1. Pantau dan Batasi Tontonan yang Berisi Kekerasan

Islam mengajarkan bahwa kita harus menjaga apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Oleh karena itu, penting untuk memantau tontonan anak-anak dan membatasi paparan mereka terhadap kekerasan dalam media.

Al-Quran mengajarkan : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra [17]: 36).

Dalam Islam, pendekatan terhadap anak-anak haruslah penuh dengan kasih sayang, pendidikan, dan keteladanan. Dengan mengajarkan nilai-nilai Islam yang positif dan menghindari kekerasan, kita dapat membimbing anak-anak kita menuju jalan yang benar dan menjauhkan mereka dari tindakan kekerasan.

Bagikan Artikel ini:

About Farhan

Check Also

tionghoa dan islamisasi nusantara-by AI

Jejak yang Terlupakan: Etnis Tionghoa dalam Islamisasi Nusantara

Seberapa sering kita mendengar nama-nama besar dalam sejarah Islam di Nusantara? Seberapa banyak kita mengingat …

kubah masjid berlafaskan allah 200826174728 473

Segala Sesuatu Milik Allah : Jangan Campuradukkan Pemikiran Teologis dengan Etika Sosial

Segala sesuatu yang di alam semesta adalah milik Allah. Dialah Pencipta dan Raja segala raja …