Al Qur an sarat sekali dengan muatan kisah anak anak khususnya anak anak saleh keturunan para Nabi Ada kisah Nabi Ismail kecil dalam surat Asshoffat kisah Nabi Yusuf kecil dalam surat Yusuf dan kisah nasihat Luqman untuk anaknya dalam surat Luqman Semua kisah itu menyiratkan pesan pentingnya pendidikan dan perlindungan anak Seorang anak akan menjadi karunia atau nikmat manakala orang tua berhasil mendidiknya menjadi orang baik dan berbakti Namun jika orang tua gagal mendidiknya anak bukan menjadi karunia atau nikmat melainkan menjadi malapetaka bagi orang tuanya Oleh sebab itu di dalam Al Qur an Allah swt pernah menyebutkan anak itu sebagai perhiasan hidup dunia sebagai penyejuk mata atau permata hati orang tuanya Bersamaan itu pula Allah mengingatkan anak itu sebagai ujian bagi orang tuanya bahkan terkadang anak itu bisa berbalik menjadi musuh orang tuanya Di dalam Al Qur an disebutkan ada empat tipologi anak 1 Anak Sebagai Perhiasan Di Dunia Anak adalah perhiasan dalam kehidupan rumah tangga Dalam Al Quran disebutkan Harta dan anak anak adalah perhiasan kehidupan dunia namun amal yang kekal dan shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan QS Al Kahfi 46 Ayat di atas menyatakan bahwa anak itu berfungsi sebagai hiasan yang memperindah suatu keluarga Tangisan bayi rengekan anak yang meminta sesuatu celotehannya yang lucu langkah anak yang tertatih tatih adalah pemandangan indah dalam suatu keluarga Pasangan suami istri selalu merasa kurang sempurna kehidupannya apabila mereka belum mempunyai anak Kesempurnaan dan keindahan rumah tangga baru terasa jika di dalamnya terdapat anak 2 Anak Sebagai Penyejuk Hati Dalam Al Qur an dinyatakan juga tipologi anak sebagai penyejuk mata atau hati qurrata a yun Dikatakan demikian karena ketika mata memandang seorang anak akan timbul rasa bahagia Oleh sebab itu anak merupakan harta yang tidak ternilai harganya bagi orang tua Ada ungkapan yang mengatakan Anakku permataku Allah pun menyebutkan anak manusia sebagai penyejuk hati dan mengajarkan kita sebuah doa agar anak yang dilahirkan menjadi penyejuk hati buat orang tuanya Ya Tuhan kami anugerahi kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati dan jadikanlah kami pemimpinan bagi orang orang yang bertakwa QS Al Furqan 74 3 Anak Sebagai Ujian Allah berfirman Ketahuilah bahwa hartamu dan anak anakmu itu hanyalah ujian QS Al Anfal 28 Dalam ayat lain Allah mengingatkan setiap orang tua yang beriman Janganlah sampai harta hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah QS Al Munafiqun 9 Dalam perspektif Al Quran anak yang berfungsi sebagai perhiasan hidup dan penyejuk hati sesungguhnya ia sebagai ujian bagi orang tuanya Dengan nikmat anak orang tua di uji oleh Allah Swt apakah akan membawa anaknya menuju jalan ke neraka atau jalan ke surga Bila orangtua berhasil mendidik dan membina anaknya menjadi anak yang saleh dan berbakti berarti orang tuanya sudah lulus ujian Sebaliknya jika gara gara terlalu mencintai anak orang tuanya sampai lalai dari mengingat Allah berarti ia gagal dalam ujian yang diberikan Allah Kegagalan itu harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak 4 Anak Sebagai Musuh Orangtua Jika orang tua keliru dan salah dalam mendidik anak anaknya maka anak tersebut akan menjadi musuh bagi orang tuanya Inilah yang diisyaratkan Al Quran Hai orang orang yang beriman sesungguhnya di antara istri istrimu dan anak anakmu adalah musuh bagimu maka berhati hatilah kamu terhadap mereka QS At Taghabun 14 Menurut ayat di atas anak dapat menjadi musuh orang tua manakala anak sudah tidak lagi mentaati orang tuanya atau aturan agamanya Misalnya anak sudah terlibat jauh dengan kejahatan dan sulit dihentikan Ketika orang tua menasihati si anak tidak mendengarkan bahkan malah menentang Seorang anak yang murtad karena kawin dengan orang yang berbeda agama juga merupakan musuh bagi orang tuanya Baca Juga Keistimewaan Orang Yang Sibuk Membaca Al Qur anSeorang anak yang telah terpengaruh kepada perbuatan maksiat seperti minuman berakohol narkoba judi zina menjadi sahabat bagi setan dan musuh bagi orang tua yang beriman Bila hal itu terjadi anak telah menjadi sumber malapetaka bagi sebuah keluarga dan masyarakat Sehingga anak bukan lagi mendatangkan kebahagiaan tetapi menimbulkan penderitaan bagi orang tuanya Setiap Anak adalah Suci Islam menegaskan status anak yang baru lahir itu adalah suci benar dan tidak pernah bersalah Nabi saw bersabda Setiap anak itu dilahirkan menurut fithrahnya maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang Yahudi Nasrani atau Majusi H R Bukhari Jika ada anak melakukan kesalahan maka ia tidak terkena dosa karena belum dikenai beban taklif Nabi saw bersabda Tidak dicatat dosa dalam tiga perkara anak kecil sampai ia baligh orang tidur sampai ia bangun orang gila sampai ia sadar dan anak kecil sampai ia baligh HR Ahmad Bahkan Nabi saw adalah orang yang sangat senang dan menghargai anak Beliau tidak merasa berat untuk memberi salam jika melewati anak anak yang sedang bermain Anas meriwayatkan bahwa Nabi saw selalu memulai salam meskipun terhadap anak anak Diceritakan bahwa beliau suatu hari berjalan kemudian bertemu dengan sekelompok anak anak yang sedang asyik bermain lalu beliau memberi salam pada mereka HR Al Bukhari Nabi juga tidak segan untuk bercerita pada anak anak tentang pengalamannya sewaktu masih muda seperti beliau pernah menghadiri perjanjian antar suku di kalangan kaum Quraisy Pernah pada suatu hari raya Nabi saw mendapatkan seorang anak yang sedang menangis Setelah ditanya ternyata anak tersebut yatim karena sudah ditinggal ayahnya Akhirnya Nabi saw menghiburnya dengan mengatakan bahwa beliaulah yang menjadi pengganti ayahnya Anak juga sebagai aset orang tua yang berguna di masa tua maupun di kehidupan akhirat Jika anak tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal maka orang tualah yang akan menikmati hasilnya Nabi saw bersabda Sesungguhnya usaha yang paling baik untuk dinikmati adalah hasil jerih payah tangan sendiri dan seorang anak adalah merupakan usaha dari orang tuanya H R Ahmad Ini artinya manakala anak menjadi orang yang baik maka segala kebaikan yang dilakukan oleh anak tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran orang tuanya Oleh sebab itu pahala yang didapatkan seorang anak akan ikut mengalir pula ke orang tuanya karena orang tuanya telah menanamkan saham kebaikan di dalamnya Intan Ratna Sari
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …