penusukan khalifah umar
penusukan khalifah umar

Pasukan Khusus Persia Penusuk Khalifah Umar bin Khattab

Kekalahan telak yang dialami pasukan Persia oleh tentara Islam di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqash pada perang Qodisiyah, membuat Hurmuzan salah seorang pimpinan pasukan Persia yang berhasil lolos sakit hati. Kesedihan dan dendam kesumat menyelimuti perasaannya.

Untuk membalaskan dendamnya, Hurmuzan kemudian membentuk pasukan rahasia. Salah satunya adalah Fairuz, salah seorang prajurit berpengalaman yang juga terlibat saat Persia berperang melawan Romawi.

Fairus yang kemudian dikenal nama Abu Lu’luah di samping prajurit handal juga seorang yang memiliki keahlian sebagai pandai besi profesional dan ahli kerajinan tangan.

Hurmuzan Kemudian membentuk pasukan khusus Persia dengan misi balas dendam. Sepasukan prajurit yang terdiri dari orang-orang terlatih itupun memulai aksinya. Target pertama adalah pasukan muslimin yang ada di Irak.

Serangan pasukan khusus ini menewaskan beberapa orang pasukan muslimin. Akan tetapi, ternyata pasukan dibawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqash berhasil menangkap pasukan khusus Persia dan menawan mereka.

Fairuz atau Abu Lu’luah sendiri kemudian diserahkan kepada al Mughirah. Sebagaimana lazimnya, pasukan muslimin memberlakukan tawanan secara baik. Termasuk Abu Lu’luah. Al Mughirah bermaksud memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh Abu Lu’luah, yakni memahat, membuat irigasi dan gilingan gandum.

Al Mughirah mengajak Abu Lu’luah untuk memeluk Islam. Namun tawaran itu ditolak dan tetap akan memeluk agama Majusi meski nyawa taruhannya. Al Mughirah sendiri tidak memaksa sebab salah satu akhlak dalam Islam adalah tidak boleh memaksakan keyakian kepada orang lain.

Kemudian Al Mughirah mengusulkan kepada Khalifah Umar supaya Abu Lu’luah diizinkan masuk dan tinggal di Madinah sebab keahliannya dan beberapa temannya yang lain akan sangat bermanfaat untuk pembangunan kota Madinah. Khalifah Umar menyetujui usul ini.

Abu Lu’luah dan kawan-kawannya sesama pasukan khusus Persia bernafas lega. Sebab kesempatan untuk menuntaskan misi mereka telah di depan mata. Secara diam-diam pula, dengan penyamaran yang sangat halus Hurmuzan juga bisa masuk dengan mudah ke Madinah. Ia kemudian meminta suaka politik kepada Khalifah karena berpikir lama-lama di Madinah pasti kedoknya akan terbongkar juga.

Khalifah Umar tidak bersedia memberikan perlindungan kepadanya. Sebab ia merupakan biang keladi pembunuhan dan aksi teror lainnya. Umar malah akan menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Namun Hurmuzan berpura-pura memeluk Islam sehingga Khalifah urung menjatuhkan hukuman kepadanya. Sehingga misi pasukan khusus Persia untuk menghabisi Khalifah Umar memiliki kesempatan dan jalan terang.

Puncaknya, pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah, 23 H. Abu Lu’luah dengan pakaian seperti umumnya kaum muslimin sambil menyelipkan sebilah pisau di balik pakaiannya berangkat ke Masjid Nabawi. Saat itu Khalifah dan umat Islam akan menunaikan shalat shubuh. Abu Lu’luah masuk ke masjid pura-pura akan shalat shubuh juga.

Pada saat Khalifah menjadi imam dan shalat telah dimulai, Abu Lu’luah keluar dari shaf dan dengan cepat merangsek mendekati Khalifah serta berhasil menikamkan pisaunya melukai tubuh Umar bin Khattab. Khalifah yang adil dan wara’ inipun tersungkur.

Tidak berhenti sampai di sini, Abu Lu’luah mengamuk menyerang kaum muslimin yang lain. Tujuh orang meninggal dan tiga belas lainnya terluka.

Kaum muslimin akhirnya bisa menangkapnya. Namun salah satu pasukan khusus Persia ini secepat kilat melakukan aksi bunuh diri dengan cara menikamkan pisaunya ke tubuhnya sendiri. Dan, akibat luka-luka yang dideritanya, Khalifah menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang dan senyum diraut wajahnya.

Bagikan Artikel ini:

About Faizatul Ummah

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Bendahara Umum divisi Politik, Hukum dan Advokasi di PC Fatayat NU KKR

Check Also

kopi sufi

Kopi dan Spiritualitas Para Sufi

Ulama dan Kopi apakah ada kaitan diantara mereka berdua? Kopi mengandung senyawa kimia bernama “Kafein”. …

doa bulan rajab

Meluruskan Tuduhan Palsu Hadits-hadits Keutamaan Bulan Rajab

Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2025, bertepatan dengan tanggal 1 bulan Rajab 1446 H. Momen …