Lanchasire – Pemerintah Inggris melarang pelaksanaan salat berjamaah di masjid sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Padahal saat ini di banyak negara telah dilakukan new normal dan membuka masjid untuk salah berjamaah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Hal itulah yang mendorong Dewan cendekiawan Muslim, Wifaq ul Ulama, dan Dewan Masjid Lancashire melayangkan surat ke pemerintah Inggris tentang permohonan izin salat berjamaah di masjid-masjid Inggris.
“Aturan yang hanya mengizinkan salat secara individu di masjid bertentangan dengan fungsi masjid sebagai tempat beribadah bersama (jamaah),” bunyi surat pernyataan itu.
Mereka mengatakan bahwa surat mereka didukung oleh lebih dari 35 organisasi nasional yang mewakili lebih dari 500 masjid, setara dengan sekitar satu juta pemeluk agama. Surat ini dibuat merespon peraturan pemerintah menyatakan bahwa semua tempat ibadah di Inggris, termasuk masjid, harus ditutup untuk salat berjamaah, sejalan dengan penerapan penguncian (lockdown), mulai hari ini, Jumat (6/11/2020).
Panduan pemerintah menyatakan bahwa tempat ibadah harus ditutup kecuali jika digunakan untuk pemakaman, untuk menyiarkan tindakan ibadah, untuk doa individu, untuk penitipan anak formal atau di mana bagian dari sekolah, atau untuk layanan sukarela dan publik yang penting, seperti donor darah atau bank makanan. Sedangkan peraturan bagi sekolah tambahan (madrasah) masih belum jelas.
Dalam surat resmi Pemerintah Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson menuliskan, untuk menekan lonjakan infeksi Covid-19, semua organisasi keagamaan dan tempat beribadah di seluruh Inggris untuk menghentikan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Kami percaya bahwa kelangsungan tempat ibadah dengan semua tindakan pencegahan yang diperlukan sangat penting untuk kesejahteraan semua komunitas. Oleh karena itu, permintaan kami agar tempat-tempat ibadah diizinkan untuk terus beroperasi dengan tunduk pada jarak sosial dan pengamanan lain yang diperlukan, yang sudah ada,” tulisnya dikutip dari laman republika.co.id.
“Harapan dan doa tulus kami semoga Tuhan Yang Maha Esa menghilangkan pandemi ini dari kami dan pemerintah berhasil mengendalikan angka penularan pandemi juga, sehingga kami dapat kembali normal,” sambungnya.