Jusuf Kalla
Jusuf Kalla

Azan Jihad, DMI: Itu Keliru dan Tak Boleh Dilakukan di Masjid

Jakarta –  Seruan azan yang mengganti lafaz ‘hayya alash-shalah’ dengan ‘hayya alal jihad’ adalah hal yang keliru dan tidak boleh dilakukan di dalam masjid.

“Azan ‘hayya alal jihad’ itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu,” kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla dalam keterangan di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Ia menjelaskan bahwa jihad jangan dipahami sebagai konteks negatif untuk melakukan tindak kekerasan dengan mengatasnamakan agama Islam.

“Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan sebagai jihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa,” kata JK.

“Jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom atau saling mematikan; karena itu bisa menimbulkan aksi teror seperti yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,” kata tegas JK.

Sebelumnya, beredar video di media sosial bermuatan muazin yang mengumandangkan azan namun disertai ucapan ‘hayya alal jihad’ masjid. Jemaah yang berada di sekitar muazin tersebut kemudian mengikuti ucapan itu sambil mengepalkan tangan.

JK menegaskan bahwa masjid tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran radikal dan mengajak pertikaian antarumat beragama.  Kepada seluruh pengurus masjid di daerah, JK mengingatkan kembali regulasi dan prinsip DMI bahwa masjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye apalagi masalah perbedaan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …