Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Dewan Masjid Indonesia (DMI) menegaskan bahwa masjid-masjid di Indonesia tidak terganggu dengan keputusan pemerintah Arab Saudi menghentikan bantuan dana masjid di luar negeri. Sejauh ini, pengelolaan masjid di Indonesia tidak pernah tergantung dari bantuan dana asing.
“Indonesia merupakan satu dari dua negara yang pengelolaan masjidnya tidak bergantung kepada pemerintah maupun bantuan asing,” ujar Ketua Departemen Pemuda Dewan Masjid Indonesia Arief Rosyid Hasan dikutip dari republika.co.id, Selasa (4/2/2020).
Arief mengakui, ada beberapa masjid di Indonesia yang mendapatkan bantuan pendanaan, hanya saja itu tidak bersifat rutin. Mereka biasanya memberikan bantuan ketika pembangunan masjid.
“Arab Saudi memang beberapa kali memberikan bantuan tetapi tidak bersifat rutin, dan itu hanya beberapa masjid saja,”terang dia.
Selama ini pengelolaan masjid di Indonesia langsung dikelola masyarakat. Selain Indonesia, hanya masjid di Pakistan dikelola dengan cara yang sama.
Dengan adanya penghentian pendanaan, Arief menyarankan agar masjid-masjid di luar negeri dapat belajar kepada Indonesia. Itu penting agar aktivitas masjid yang selama ini berlangsung tidak terganggu.
Banyak hal yang dapat dipelajari dalam pengelolaan masjid di Indonesia, tidak hanya pendanaan tetapi juga ajaran-ajaran Islam dan berbagai kegiatan yang diselenggarakan di setiap masjid.
Sebelumnya, mantan menteri Peradilan Arab Saudi, Mohammed Bin Abdul-Karim Issa, mengumumkan negaranya tidak akan lagi mendanai masjid di negara-negara asing. Dalam hal ini, Arab Saudi akan membentuk dewan administratif lokal untuk setiap masjid yang bekerja sama dengan pihak berwenang setempat.
Hal ini bertujuan agar masjid-masjid itu ditangani oleh pihak yang tepat. Salah satu masjid yang kini dihentikan pendanaannya adalah masjid yang terdapat di Swiss.
