Dakwah sejatinya adalah seni menyampaikan pesan dan merebut hati orang lain Dakwah bukan sekedar menyampaikan ajaran agama dengan berapi api tetapi justru orang lain merasa gerah mendengarkannya Karena itulah salah satu contoh da i atau juru dakwah paling ideal dan sempurna adalah Nabi Besar Muhammad saw Dakwah yang dilakukan Nabi penuh metode yang dinamis dan fleksibel sesuai dengan konteks dan obyek audiensnya Tentu saja Nabi Muhammad sangat menyadari bahwa mengajak orang lain membutuhkan pendekatan hati bukan sekedar emosi Ini terbukti ketika Nabi berhadapan dengan seseorang yang hendak mau melakukan maksiat Mendengar itu Nabi tidak menghardik tidak mencaci apalagi hendak menghakimi Nabi memberikan dakwah dengan pelajaran bil hikmah dan nasehat yang baik dan santun mau idzah hasanah Diriwayatkan dari Abu Umamah r a Seorang pemuda datang kepada Nabi yang meminta izin untuk berzina Mendengar pengakuan pemuda tersebut para sahabat yang di samping Nabi marah dan berteriak Diam Kau Tetapi apa yang dilakukan Nabi Nabi justru meminta sahabat agar pemuda tersebut mendekat Pemuda itu mendekat kepada Rasulullah dan duduk di samping Nabi Perhatikan Nabi tidak memberikan ceramah keagamaan tetapi hikmah dari ajaran agama Baca juga Belajar Kepemimpinan Nabi Kapan Pemimpin Harus Tegas dan Lembut Nabi berkata Apakah engkau suka zina itu terjadi pada ibumu Pemuda itu menjawab Tidak sumpah demi Allah Rasulullah berkata Orang lain juga tidak suka zina itu terjadi pada ibu ibu mereka Beliau melanjutkan dengan pertanyaan Apakah engkau suka zina itu terjadi pada putrimu Pemuda itu pun menjawab tegas Tidak sumpah demi Allah Beliau berkata Orang orang pun tidak suka itu terjadi pada putri mereka Nabi pun melanjutkan Apakah engkau suka zina itu terjadi pada saudara perempuanmu Pemuda itu pun lagi lagi menjawab tegas Tidak sumpah demi Allah Beliau berkata Orang orang pun tidak suka itu terjadi pada saudara perempuan mereka Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya di pundak pemuda itu dan berkata Ya Allah ampunilah dosanya bersihkanlah hatinya dan jagalah kemaluannya Setelah peristiwa itu sang pemuda yang suka jelalatan itu pun sudah bertaubat HR Ahmad Lihat bagaimana Nabi mampu menyentuh hati seorang untuk bertaubat dengan tanpa dalil dalil keagamaan yang berbusa busa Nabi mengajarkan dengan pendekatan hikmah dengan mengambil pelajaran dan penuh kesantunan Dengan cara ini banyak orang orang yang memeluk Islam akibat kesantunan dakwah yang dilakukan Nabi Hari ini mungkin banyak orang orang yang seperti sahabat di sekeliling Nabi dalam cerita itu yang ketika melihat orang yang hendak maksiat justru membentaknya menghardiknya bahkan mungkin mengancamnya Sungguh ini pendekatan yang justru seperti dalam Al Qur an akan menjauhkan hati manusia dan berpaling dari dakwah QS Al Imron 159 Pelajaran berikutnya Nabi menempatkan pemuda seperti dalam cerita di atas sebagai orang awam yang tidak mengetahui ajaran agama Nabi justru berdoa Ya Allah ampunilah dosanya bersihkanlah hatinya dan jagalah kemaluannya Nabi memilih memaafkan dan memohon ampun dan petunjuk kepada pemuda itu Artinya sesungguhnya sebagai da i sebaiknya mengedepankan kelembutan kesantunan dan pengampunan serta permohonan kepada Allah agar yang diajak segera diberikan hidayah dan petunjuk Sesungguh para da i bukan Tuhan yang berhak menyadarkan seseorang Kita hanyalah berusaha sementara hak petunjuk keimanan dan keislaman adalah mutlak milik Allah QS An Nahl 125 Sungguh alangkah indahnya Islam jika disebarkan dengan kesantunan dan keramahan Sungguh teramat indah ajaran Islam jika didakwahkan dengan penuh arif dan kebijaksanaan Marilah sampaikan ajaran Islam yang baik dengan cara yang baik Wallahu a lam
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …