Imam Besar New York Shamsi Ali
Imam Besar New York Shamsi Ali

Biden Presiden, Imam Besar New York: Ada Harapan Bagi Keadilan bagi Muslim di Amerika

New York – Joe Biden resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) menggantikan Donald Trump di Washington DC, Rabu (20/1/2021) waktu setempat. Banyak harapan yang mengemuka setelah pelantikan Biden. Salah satunya dari umat Muslim AS.

Imam Besar di Kota New York Shamsi Ali mengatakan dengan resminya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat ada harapan keadilan bagi muslim di Amerika Serikat yang sebenarnya.

“Seringkali kita mengatakan bahwa Amerika itu kan hipokrit, ada kemunafikan yang terjadi di situ. Di satu sisi, Amerika justru mempropagandakan misalnya demokrasi. Mempropagandakan keadilan dan kebebasan untuk semua,” ungkap Imam dalam dialog virtual Bincang-bincang tentang Biden-Harris, Kamis (21/1/2021).

 “Tapi secara bersamaan kita bisa melihat secara jelas bagaimana kebijakan Amerika di Timur Tengah. Dan itu kita melihat terjadi tarik-menarik antara sistem yang kuat dan kekuatan yang berusaha mengontrol sistem tersebut, itu yang terjadi,” kata Shamsi Ali yang juga Presiden Nusantara Foundation dikutip dari laman Okezone.

Shamsi mengatakan, dengan sistem demokrasi di dalam negeri yang masih kuat, maka masih ada keadilan khususnya bagi Muslim di sana.

“Terkadang kita melihat misalnya dalam negeri Amerika karena sistemnya masih sangat kuat, maka terasa bahwa ada keadilan lah, kalau Presiden-nya itu masih agak rasional, ada keadilan orang Islam masih diberikan jaminan.”

Ia menceritakan salah satu keadilan yang dirasakan bagi muslim di AS. “Ada orang di Pennsylvania yang keturunan Pakistan keturunan Amerika, itu tukang sapu di Airport, di bandara, karena dia janggutnya panjang, bosnya, supervisor dia, ingin supaya dipotong, karena dianggap mengganggu akhirnya dia nggak mau dan dia pecat,” tuturnya.

“Apa yang dia lakukan? Dia bawa ke pengadilan, gara-gara janggut saja dia bawa ke pengadilan. Dia bilang gara-gara janggut saja dibawa ke pengadilan, malah dia yang menang di pengadilan,” kata Shamsi Ali.

Ia menambahkann, tidak saja bahwa dia kembali bekerja di Bandara, bahkan diberikan uang pengganti karena dianggap sebagai pelecehan. “Itulah namanya keadilan di Amerika. Itu keadilan di dalam negeri,” sambungnya.

Meskipun demikian, Shamsi menilai, yang punya kepentingan, yang punya kebijakan luar negeri mendukung suatu negara tertentu, maka mereka bisa mengontrol sistem ini.

“Maka sering kita mengatakan bahwa Amerika dalam kebijakan ke luar negeri yang terjadi kemunafikan, mempropagandakan demokrasi, kebebasan, keadilan untuk semua, tapi ternyata untuk teman Palestina di dalam negeri justru diberikan. Jadi begitu terjadi ada tarik menarik yang terjadi,” katanya.

“Mudah-mudahan suatu ketika kekuatan yang tersembunyi di Amerika, hidden power kita nanti bisa diimbangi dengan kekuatan yang lain,” ungkap Shamsi Ali.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …