muslim inggris membutuhkan sarana lahan pemakaman islam  191214114657 934
muslim inggris membutuhkan sarana lahan pemakaman islam 191214114657 934

Muslim Bolton Garda Depan Jadi Relawan Pemakaman Muslim Saat Pandemi

BOLTON – Virus Corona hingga hari ini masih mencatatkan angka penularan yang cukup tinggi dibeberapa negara, bahkan tingkat kematian hampir setiap hari belum menunjukkan angka penurunan yang cukup signifikan.

Pemakaman jenazah yang meninggal akibat Covid- 19 dinegara yang mayoritas muslim tidak menjadi persoalan. Namun dinegara yang muslim mejadi minoritas dibutuhkan relawan yang setiap hari menguburkan jenazah.

Relawan Muslim di Bolton, Inggris, turut berjuang di garis depan di tengah pertempuran melawan Covid-19 yang kian memakan korban. Para relawan Muslim di kota itu memberikan kontribusi dengan membantu melakukan penguburan setiap harinya.

Mereka dengan sigap membantu melakukan proses penguburan dalam beberapa jam setelah seseorang meninggal. Dalam syariat Islam, penguburan harus dilakukan dalam waktu sesegera mungkin begitu setelah seseorang meninggal.

Dalam kebanyakan kasus, penguburan dilakukan dalam waktu 24 jam. Sementara, dalam beberapa kejadian, orang dikuburkan dalam waktu empat jam setelah kematian.

Di Preston, lembaga pemakaman mengumumkan ada 72 penguburan yang dilakukan di bagian Muslim di New Hall Lane Cemetery dibandingkan dengan 52 pemakaman tahun sebelumnya. Peningkatan angka kematian akibat pandemi ini telah menambah ketegangan pada relawan yang ingin melakukan penguburan dalam waktu sesingkat mungkin.

Selama gelombang pertama pandemi, ada 84 kematian, di mana 30 di antaranya diklasifikasikan sebagai kematian terkait Covid. Pada gelombang kedua Oktober, angkanya naik menjadi 95 dengan 39 di antaranya karena Covid-19. Jumlah kematian tertinggi dalam satu hari adalah tujuh dan penguburan terjadi selama beberapa hari.

Namun, di tengah peningkatan angka kematian akibat pandemi tersebut, tim dan staf pemakaman bekerja sepanjang waktu guna memastikan yang berduka tidak merasakan ketidaknyamanan. Pihak yang bertanggung jawab atas penguburan Muslim di kota Bolton adalah Dewan Masjid Bolton (BCom). Mereka dibantu oleh para relawan Muslim yang dengan sigap melakukan penguburan.

Sekretaris BCom, Imteyaz Ali, mengatakan, mereka memiliki sekitar 30 relawan reguler laki-laki dan perempuan yang berperan untuk memandikan jenazah, dan peran sebagai pengemudi serta pembersihan kuburan. “Mereka siap dipanggil sepanjang hari. Kami juga memiliki dua relawan yang datang ke rumah sakit,” kata Imteyaz Ali, dilansir di This Is Lancashire, dan dikutip dari laman republika. Kamis (4/2).

Ia mengatakan, peran relawan adalah memberikan dukungan dan komunikasi antara pasien dan keluarga. Mereka juga bertujuan meredakan kecemasan pasien dan membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa dan mendukung mereka pada saat-saat tersulit.

BCom bekerja sama dengan Dewan Bolton dan staf pemakaman. Ali mengatakan, Dewan Bolton telah bekerja sama dengan mereka dan memberikan perhatian sepanjang waktu bagi mereka untuk melaksanakan pemakaman dengan kemampuan terbaik mereka dan selancar mungkin.

“Jika ada kekhawatiran yang mereka miliki, mereka akan segera ditangani. Ini bahkan terjadi ketika penguburan terjadi dalam waktu dua jam setelah kematian. Ini membutuhkan tingkat korespondensi yang tinggi antara departemen yang berbeda,” ujarnya.

Karena itulah, pengelola masjid begitu mengapresiasi kiprah dari para relawan Muslim yang bersedia membantu proses penguburan jenazah Covid-19. “Kami tidak bisa cukup berterima kasih kepada relawan pria dan wanita kami dan kami berterima kasih kepada mereka,” katanya.

Pedoman pemerintah telah memberikan tekanan ekstra pada pekerjaan semua orang yang terlibat dalam penguburan dari semua komunitas. Karena itu, Ali berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kehadiran di pemakaman jika aturan pandemi ingin dilonggarkan, mengingat ada kekuatan perasaan di antara yang berduka.

Dia menambahkan, berduka menurut pendapatnya terbagi dalam tiga bagian. Hal itu di antaranya, mengenang, memberikan penghormatan dan berbagi kesedihan itu dengan keluarga. Namun terlepas dari perasaan mereka, ia mengatakan bahwa semua timnya baik pria maupun wanita telah memastikan mereka menjaga batasan.

“Saran kami selalu berhati-hati, jaga diri, pakai masker, dan dengarkan pedoman pemerintah. Kami meminta doa untuk semua orang yang menderita di saat-saat sulit ini. Kami akan terus mendukung semua orang sebisa kami,” tambahnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …