Seminar Internasional bertajuk 22Moderate Islam as Social Capital for Global Peace22 oleh Universitas Islam Jember bersama Universiti Sultan Zainal Abidin UniSZA Malaysia

Kolaborasi Akademik Indonesia–Malaysia Teguhkan Islam Wasathiyah

Jember — Universitas Islam Jember (UIJ) bersama Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia menyatukan visi moderasi Islam untuk menciptakan perdamaian dunia. Kedua perguruan tinggi Islam lintas negara untuk meneguhkan peran agama sebagai cahaya perdamaian melalui seminar internasional bertema “Moderate Islam as Social Capital for Global Peace” di Hall Miftahul Ulum, Kampus 1 UIJ, Kamis (25/9/2025).

Acara ini bukan sekadar forum akademik, melainkan ikhtiar bersama menghadirkan Islam yang menyejukkan di tengah hiruk-pikuk konflik global. Ketua Pusat Kajian Turath UniSZA, Anas bin Mohd Yunus, menegaskan pentingnya keseimbangan antara akidah, syariat, dan tasawuf sebagai fondasi kehidupan. Dengan berpijak pada mazhab Syafi’i serta pemikiran Imam Ghazali, katanya, umat akan tumbuh sebagai wasathiyah—umat yang moderat dan penuh keseimbangan.

“Jika umat Islam bersatu, saling menguatkan, maka tidak ada kekuatan besar pun yang mampu menekan kita. Persatuan adalah kunci untuk menyelesaikan konflik, termasuk di Palestina,” ujar Yunus.

Senada dengan itu, Rektor UIJ, Ahmad Halid, menekankan bahwa moderasi beragama adalah bekal utama untuk meredam perpecahan. Nilai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariah, dan ukhuwah wathaniyah, menurutnya, menjadi pedoman universal agar manusia bisa hidup dalam persaudaraan.

“Piagam Madinah adalah bukti nyata bagaimana Rasulullah saw. membangun harmoni lintas iman dan bangsa. Itu bisa kita jadikan teladan global,” paparnya.

Halid juga menyoroti konflik di Gaza, Sudan, hingga Suriah sebagai cerminan rapuhnya penghormatan terhadap hak asasi manusia. Karena itu, ia mengajak seluruh pihak menegakkan nilai tawasut (keseimbangan), tasamuh (toleransi), dan i’tidal (keadilan) dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Sebagai langkah konkret, UIJ dan UniSZA menandatangani memorandum of understanding (MoU) terkait pertukaran dosen dan mahasiswa, serta riset kolaboratif di bidang studi Islam moderat. Kerja sama ini diharapkan melahirkan generasi akademisi yang mampu menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bullying

Bullying yang Merenggut Nyawa: Saat Pendidikan Kita Kehilangan Jiwa Islamnya

Kasus perundungan yang berujung kematian—termasuk yang baru-baru ini terjadi di Tangerang—sekali lagi mengguncang kesadaran kita …

TOT Moderasi Beragam UIN Maliki Malang

Merawat Iman di Era Digital: UIN Maliki Malang Siapkan Dosen Muda sebagai Penebar Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Batu — Di tengah kesejukan alam Kota Batu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Training …