Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jeddah – Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat pelaksanaan ibadah haji tahun ini terancam batal. Sejauh ini, memang belum ada kepastian apakah pemerintah Arab Saudi tetap menggelar ritual tahunan yang juga pelaksanaan Rukun Islam kelima tersebut. Namun dari dilihat dari berbagai kebijakan yang diambil Raja Salman terkait Corona ini, sepertinya peluang pelaksanaan ibadah haji 1441 Hijriyah sangat berat.
Arab Saudi sendiri telah mengirimkan sinyal-sinyal terkait kemungkinan tidak digelarnya ibadah haji tahun ini. Salah satu pemerintah Arab Saudi meminta negara-negara penyelenggara haji menunda pelunasan kontrak-kontrak terkait haji.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Benten mengatakan, Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani para jamaah haji dan umrah. Namun, dalam situasi pandemi global Corona, Saudi ingin melindungi kesehatan umat Islam dan warga negara.
“Karena itu, kami telah meminta saudara kami, Muslim di semua negara, untuk menunggu sebelum melakukan kontrak (haji) sampai situasinya jelas,” kata Benten dikutip dari Saudigazette.com, Jumat (2/4/2020).
Menghadapi pandemi Corona ini, Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya pencegahan antara lain, melarang umrah serta dan menutup Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi secara berkala. Karantina wilayah pada sore hingga pagi hari juga diterapkan di Makkah, Madinah, Riyadh, dan Jeddah, bahkan kini karantina itu ditingkatkan menjadi 24 jam.
Selain itu, Arab Saudi telah memutuskan untuk memperpanjang penangguhan semua penerbangan domestik dan internasional, termasuk kehadiran di tempat kerja, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Juga penangguhan kehadiran di tempat kerja di semua lembaga pemerintah, kecuali yang berada di bawah sektor yang dikecualikan.
Di sektor swasta, semua kehadiran di tempat kerja juga telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Menurut laporan itu, perjalanan internal di dalam Saudi, termasuk penerbangan, bus, taksi, dan aktivitas kereta api, telah ditangguhkan.
