adzan viral

Adzan Tidak Pakai Lagu, Apakah Diperbolehkan?

Video viral sebuah postingan pondok pesantren al-Zaytun yang dirasa aneh dan dan menyimpang dari agama oleh sebagian kelompok masyarakat. Bermula dari sebuah perkara video heboh dan membanjiri seluruh warganet, seorang muadzin pondok pesantren al-Zaytun yang dengan lantangnya mengumandangkan adzan dengan tanpa lagu disertai gerakan dan tidak menghadap kiblat. Video tersebut mulai menggegerkan dunia maya saat hari raya idul fitri kemarin.

Disetiap lafadh kalimat adzan yang dilantunkan tersebut selalu disertai gerakan yang seperti menunjukkan bentuk arti dari lafadh-lafadh adzan. Santri tersebut juga mengucapkan lafadh adzan dengan tanpa lagu. Seolah-olah seperti orang yang baru pertama membaca dan belum mengenal lagu. Disamping itu, posisi muadzin bukan lagi menghadapa ke arah kiblat, melainkan ia membelakangi kiblat atau menghadap ke arah timur.

Peristiwa tersebut seketika mencuat dan melintas hingga ke telinga masyarakat. Terlebih menuai kontroversi dikalangan para elit agama. Sebagian besar peristiwa tersebut dianggap melanggar syariat Islam karena tidak sesuai dan asing dalam dunia Islam.

Memang diberbagai belahan bumi, adzan dilantunkan dengan berbagai macam lagu dengan suara muadzin yang bagus. Bahkan di Makkah pun terdapat audisi bilal dan imam sholat masjidil haram. Dan salah satu persyaratannya adalah memiliki suara yang indah.

Peristiwa yang terjadi lagi saat salat idul fitri pondok pesantren al Zaytun adalah seorang bilal yang ketika adzan menghadap para jamaah salat. Telah menjadi tradisi pula seorang Bilal ketika adzan yakni menghadap ke kiblat. Namun lagi-lagi masyarakat ribut dengan berita tersebut.

Perlu kita kaji ulang dan berkaca pada sejarah, dahulu sahabat Rasulullah yang bernama Bilal, yang sebelumnya pernah menjadi budak Muawiyah hingga disiksa karena keteguhannya dalam memperjuangkan agama Allah dan dimerdekakan oleh Abu Bakar, dia terkenal karena suaranya yang lantang saat mengumandangkan adzan. Bilal ditunjuk Rasulullah untuk adzan pertama kali pada tahun ke-1 Hijriah. Namanya terkenal hingga sekarang dan dijadikan julukan bagi orang yang mengumandangkan adzan.

Dalam sejarahnya, adzan Bilal pertama kali dengan suara yang penuh lantang hingga terdengar ke seluruh umat. Adzan yang dikumandangkan Bilal pada saat itu tidak bernada sama sekali. Dia hanyalah mengucapkan lafadh-lafadh adzan dengan modal suara yang bisa didengar hingga jarak jauh.

Disamping itu pula, posisi Bilal pada saat itu, ia berada di atas Ka’bah, bangunan besar Islam yang dijadikan pusat ibadah seluruh umat. Bilal tidak sama sekali menghadap kiblat. Justru ia sedang menginjak bangunan yang dijadikan kiblat salat umat muslim sedunia.

Perlu diketahui pula, bahwa adzan merupakan seruan kepada orang muslim untuk kembali mengingat dan menghadap Allah. Adzan tidak diwajibkan untuk menghadap kiblat, akan tetapi itu merupakan suatu bentuk kesunahan. Pun demikian jika seseorang membaca al-Qur’an, menghadap kiblat merupakan suatu bentuk kesunahan.

Setelah membaca sejarah pada zaman Nabi Muhammad, ternyata Bilal pun juga sama sekali tidak menggunakan lagu pada saat adzan. Dia tidak pula menghadap kiblat, akan tetapi menghadap ke seluruh pasukan muslim, karena memang adzan diperuntukkan orang-orang muslim. Maka adzan yang dilakukan di pondok al-Zaytun tidaklah menjadi masalah.

Memang kebanyakan umat muslim itu tidak siap dengan peristiwa-peristiwa aneh yang sebenarnya ingin memberikan pengetahuan kepada umatnya tentang sejarah Islam dahulu. Akan tetapi mereka justru menolak sebuah kebenaran tersebut tanpa mencari dalil dan data. Mereka hanya bisa berpendapat sesuai para elit agama yang sepemikiran dan kurangnya skeptisme masyarakat hingga menemukan bukti yang benar.

Oleh karena peristiwa tersebut, hebohlah dunia maya dan menjadi sebuah bentuk penyimpangan agama. Padahal Islam dahulu semacam itu. Maka perlulah umat muslim untuk selalu menjadi muslim yang intelegensia dan mampu berpikir kritis, skeptis, dan analisis terhadap masalah yang kemudian dikumpulkan dalam sebuah kesimpulan. Wallahu a’lamu.

Bagikan Artikel ini:

About Hanik As'adah

Ketua Umum Kohati HMI Komisariat Iqbal 2021-2022, Mahasiswi Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang

Check Also

khalifah di bumi

Bagaimana Waktu Shalat di Negara yang Waktu Siang dan Malam Tidak Teratur ?

Salat merupakan kebutuhan wajib orang Islam untuk berkomunikasi dengan Allah. Salat merupakan salah satu rukun …

hujan

Kehebatan Air Hujan dalam al-Quran dan Sains

Air merupakan sumber utama bagi kehidupan makhluk. Air telah menguasai kurang lebih 71% permukaan bumi …