Akankah Penerapan Syariat Islam Berlanjut Di Sudan?

Penerapan Syariah Islam pasca runtuhnya komunis dan berakhirnya perang dingin antara blok barat dan timur menjadi salah satu trend bagi para ideolog ideolog Islam Politik di Timur tengah termasuk tokoh Islam yang kontraversial di Sudan Dr Hassan Abdullah Turabi Turabi sebagai salah satu pemikir Islam di Sudan diam diam mendorong Mayjen Omer Hassan Ahmed El Bashir salah satu petinggi militer yang tidak terlalu terkenal agar mengkudeta pemerintahan sipil yang dianggap tidak konsisten terhadap janjinya Sejak itu syariat Islam menjadi ciri khas di negeri dua nil itu selama kurang lebih 30 tahun Zakat dan jenis jenisnya wajib bagi setiap warga muslim termasuk hasil perusahaan Sistim perbankan harus sesuai dengan syariat Islam Tidak ada entertainment yang dianggap bertentangan dengan nilai Islam dan sejumlah aturan yang cukup ketat apalagi bagi mereka yang pernah hidup di negeri yang serba bebas Namun yang menarik dicermati apakah rakyat Sudan yang mayoritasnya adalah muslim akan tetap mempertahankan syariat Islam pasca kudeta militer tanggal 11 April 2019 lalu yang menggiring orang nomor satu di Sudan menjadi tahanan rumah Pada tahun 1989 Mayjen Omer Hassan Ahmed El Bashir kini letjen yang didukung oleh kelompok National Islamic Front NIF pimpinan Dr Hassan Abdullah Turabi mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis Keduanya lalu bersepakat dan menjadi duet dalam memimpin Sudan dan komitmen menerapkan syariat Islam dengan asumsi bahwa demokrasi dan tatanan dunia baru yang diusung barat tidak menyelesaikan permasalahan umat Islam seperti yang terjadi di Afghanistan dan Bosnia Turabi tampaknya memiliki kecenderungan untuk membangun blok baru melawan dominasi Barat di dunia Islam Orientasi politik ini kemudian mengakibatkan politik dalam dan luar negeri menghadapi berbagai masalah Di dalam negeri muncul tokoh tokoh pemberontakan bersenjata di timur dan barat muncul Sementara di Sudan Selatan John Garang semakin lantang mensuarakan pemisahan dari Utara Penerapan syariat Islam mendorong mereka melakukan perlawanan terhadap rezim yang berkuasa karena menganggap bahwa klaim penerapan syariat Islam hanya untuk mendapatkan simpati masyarakat guna menekan kelompok oposisi yang dianggap ancaman nyata terhadap eksistensi pemerintahannya Orientasi itu juga telah mendorong AS memasukkannya sebagai salah satu negara sponsor terorisme di dunia Baca juga Bertasawuf Itu Nggak Kuno Apa Sih Peranan Tasawuf Saat Ini Sementara politik luar negerinya mengalami keterasingan dari masyarakat internasional akibat proyek islamisasi di dalam negeri baik ekonomi maupun politik dan sosial budaya Untung China dan Rusia sebagai negara yang memiliki hak veto di PBB selalu berada di belakangnya sehingga berbagai isu isu dalam negeri yang menjadi sorotan masyarakat internasional dapat ditekan di forum forum internasional seperti di PBB Selama 30 tahun Presiden El Bashir berkuasa dengan slogam islamisasinya ada tiga persoalan besar yang sangat mencolok yaitu sebagai berikut 1 Trend disentegrasiSejak pemerintahan National Salvation Front NSF trend disentegrasi cukup menguak di beberapa daerah khususnya di bagian Selatan dan Barat Sudan Selatan sendiri telah sukses memisahkan diri dari Sudan Utara pada tahun 2011 Bahkan akhir akhir ini di media Paus Vatican begitu senang kepada dua tokoh dari Sudan Selatan yaitu Salva Kiir Mayardit dan Riack Machar saat berkunjung ke Vatikan karena kedua tokoh tersebut telah berhasil membebaskan diri dari Sudan Utara yang didominasi oleh orang orang Arab dan muslim Di bagian barat yang juga umumnya ras Afrika tampaknya tidak akan berhenti memberontak selama tidak bebas dari dominasi Arab meskipun mereka sama sama muslim 2 Masalah ekonomiSudan beberapa kali mengubah mata uangnya dengan asumsi bahwa dengan mengubah mata uang maka inflasi dapat ditekan dan keinginan untuk mengislamisasi mata uangnya Sebelumnya mereka menggunakan mata uang pound seperti Mesir tetapi kemudian dirubah menjadi dinar Sudan yang terkesan Islami Sistim ini hanya bertahan beberapa tahun kemudian harus kembali ke mata uang pound lama karena inflasi terus melonjat Faktanya hingga saat ini inflasi terus melaju tinggi membuat rakyat Sudan terjepit dan tidak bisa berbuat apa apa kecuali harus turun ke jalan meminta pemerintah yang mengklaim dirinya sebagai pemerintahan islam harus turun dan melepaskan kekuasaan 3 Masalah stabilitas keamanan dan perdamaianIsu stabilitas keamanan dan perdamaian menjadi isu utama di negeri dua nil itu selama 30 tahun terakhir Tokoh tokoh politik yang pernah berkuasa secara sah melalui pemilu yang demokratis kemudian dikudeta oleh Al basher tidak pernah diam walau hanya sehari Kritikan seperti kebebasan berbicara dan berpendapat setiap hari memenuhi media cetak Mungkin puluhan bahkan ratusan memorandum rekonsiliasi yang telah ditandatangani oleh pemerintah dengan kelompok opisisi tetapi satupun tidak ada yang berjalan bahkan selalu berujung pertikaian dan melahirkan rekonsiliasi baru yang lebih parsial demi keamanan pribadi dan keluarga Sodiq Almahdi misalnya salah satu tokoh partai oposisi yang vocal menentang pemerintah beberapa kali tidak diizinkan ke luar negeri bahkan sama dengan tahanan rumah Demikian pula Dr Hassan Abdullah Turabi yang belakangan membelot dari Presiden Bashir hingga akhir hayatnya masih dalam status tahanan rumah 4 Tuntutan ICCKonflik Sudan Selatan dengan Utara yang bernuansa Arab Afrika bukan saja telah menghilangkan lebih dari satu juta jiwa warga tak berdosa selama perang saudara tetapi juga telah mendorong negara negara Barat khususnya INGO menuduh pemerintah Sudan melakukan perbudakan terhadap rakyat Sudan Selatan Begitupula di Darfur yang sarat konflik antar suku juga telah mendorong masyarakat internasional menuduh pemerintah telah melakukan genosida di wilayah tersebut Proxy pemerintah terhadap suku suku Arab di wilayah Darfur memperkuat dugaan masyarakat internasional bahwa pemerintah Alinqaz telah bermain api dalam isu isu ras Inilah yang mendorong Internasional Crime Court ICC yang berkantor di Roma itu menuntut Presiden agar diadili di ICC Untungnya Sudan tidak termasuk sebagai negara pihak dalam mahkamah ini sehingga ICC kesulitan menyeret Al basher ke pengadilan ICC Apa yang terjadi selama 30 tahun di bawah pemerintahan yang berlandaskan syariat Islam itu tampaknya akan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Sudan apakah akan menjalankan sistim perundang undangan yang telah dibangun oleh pemerintah yang mengklaim dirinya sebagai syariat Islam atau menghapus dan mengganti dengan konstitusi baru yang dapat diterima oleh semua masyarakat khususnya jika memperhatikan tunturan demostran yang menginginkan kalangan millineal sebagai pemimpin mereka yang cenderung berpandangan global dan terbuka Ustaz H Marzuk Lc

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …