Solo – Hari ini seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke- 75 tahun. Meskipun masih dalam bayang-bayang pandemi virus Corona yang belum dapat dijinakkan, semangat masyarakat untuk merayakan hari kemerdekaan tidaklah surut, tidak terkecuali bagi Eks-Napiter (mantan narapidana kasus terorisme) yang turut serta memperingati hari kemerdekaan di Balai Kota Solo.
Lima orang Eks-napiter yang mengikuti upacara pengibaran sang Saka Merah Putih pernah terlibat dalam berbagai kasus, diantaranya Paimin, eks napiter asal Sragen yang terlibat perencanaan untuk meracuni petugas polisi. Kemudian Priyatmo alias Mamo, eks napiter asal Karanganyar yang terlibat penyelundupan senjata dari Filipina.
“Saya sejak di lapas sudah sering ikut upacara. Sejak di lapas memang sudah menyadari jalan yang saya pilih ini salah. Sekarang alhamdulillah bisa diterima oleh masyarakat,” kata Paimin selepas upacara di Balai Kota Solo, seperti dikutip dari laman detik.com, Senin (17/8/2020).
Para eks-napiter tersebut merupakan binaan dari Badan Intelijen Negara (BIN). Kedatangan mereka merupakan simbol kembalinya mereka ke pangkuan ibu pertiwi.
“Selama ini minim informasi bahwa para eks-napiter ini sudah banyak yang kembali ke masyarakat. Bahkan mereka menjadi duta antiterorisme,” kata Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Hari Purwanto dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, BIN terus melaksanakan program deradikalisasi kepada para eks-napiter. Salah satunya dengan memperbaiki taraf hidup mereka supaya tidak kembali ke kelompok radikal.
“Kita fokus memperbaiki taraf perekonomian mereka dengan berbagai kegiatan, seperti pengadaan latihan budidaya ikan,” ucapnya.
Sementara Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa dirinya bersama-sama eks-napiter membentuk sebuah yayasan. Melalui yayasan tersebut pemerintah ikut memberdayakan perekonomian eks-napiter. “Kita juga berharap BIN punya kantor di sini, sehingga tempat itu juga bisa digunakan pelatihan dan kegiatan positif lainnya. Bagi kami, sudah tidak ada lagi eks-napiter, yang ada masyarakat,” tutupnya.