bulu kemaluan
bulu kemaluan

Anjuran dan Tuntunan Islam Mencukur Bulu Kemaluan

Mencukur bulu kemaluan merupakan salah satu cara untuk menghindarkan dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan daerah vital dan sensitif kita. Selain itu, banyak manfaat yang didapatkan dengan rutin memotong bulu kemaluan, yakni menjaga kebersihan dan terhindar dari jamur, tidak berbau, meningkatkan sensitifitas saat berhubungan, dan lebih higienis bagi wanita.

Ternyata, Islampun memiliki sudut pandang tentang keharusan umatnya mencukur bulu kemaluan. Rasulullah mensabdakan bahwa Istihdad (mencukur bulu kemaluan) merupakan salah satu sunnah dari beberapa sunnah yang sangat dianjurkan. Nabi bersabda : “Ada lima hal yang termasuk fitrah: khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memangkas kumis” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana Caranya

Istihdad adalah mencukur bulu kemaluan. Lalu bagaimana sebenarnya praktek mencukur kemaluan?

Sayyid Sabiq menjelaskan bahwa istihdad bisa dilakukan dengan cara menggunting atau memotong menggunakan pisau rambut kemaluan, dan bisa pula dengan mencabut atau mencukurnya. Menurut As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi, membersihkan rambut kemaluan yang paling afdhal adalah dengan cara dicukur. Sementara itu, dalam mencukur rambut kemaluan, hendaknya dimulai dengan rambut bagian kanan atas lalu dilanjutkan menyamping ke kiri.

Namun jika dirasa mengalami kesulitan, maka boleh dilakukan dari arah manapun bergantung dari situasi. Adapula waktu terbaik untuk mencukur bulu kemaluan berbeda-beda pada setiap orang. Perbedaan ini dipengaruhi dari hormon yang dimiliki oleh masing-masing orang tersebut.

Kapan Waktunya?

Jika memang dirasa bulu kemaluan sudah panjang maka, segera dicukur dan jangan dibiarkan sampai melebihi empat puluh hari. Apakah ada dalam Islam aturan dan sunnah tentang kapan seharusnya mencukur bulu kemaluan?

وَالتَّوْقِيتُ فِي حَلْقِ الْعَانَةِ عَلَى مَا سَبَقَ مِنِ اعْتِبَارِ طُولِهَا: وَاَنَّهُ اِنْ اَخَّرَهُ فَلَا يُجَاوِزُ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

Artinya, “Penetapan waktu mencukur bulu kemaluan sebagaimana yang telah dijelaskan dilihat dari sisi panjangnya. Jika dibiarkan, maka jangan sampai melebihi empat puluh hari,” (Lihat An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz I, halaman 342).

Apa Doanya?

Memang tidak ada khusus yang disunnahkan ketika mencukur bulu kemaluan. Terpenting sebelum kita melakukan bulu kemaluan adalah dengan membaca basmalah dan diniatkan supaya tidak ada jin yang mampu mengintip kita. Setiap umat muslim yang hendak membuka auratnya, diharapkan ia mampu menjaga badannya dari intipan jin yang suka mengintip manusia.

Tidak ada doa khusus bagi kita ketika hendak mencukur buku kemaluan kita, namun disarankan untuk memulai membuka baju dengan membaca basmalah dan diikuti dengan membaca doa ketika hendak memasuki kamar mandi. Rasulullah bersabda, “Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah.” (HR. Tirmidzi)

 

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …