rasulullah
wasiat rasulullah

Apakah Nabi Saw Masih Bermanfaat Setelah Meninggal ?

Di dalam sebuah syair dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah manusia tapi tidak seperti manusia pada biasanya. Tidak seperti manusia pada biasanya artinya memiliki keistimewaan yang diberikan oleh Allah swt dan tidak diberikan kepada siapapun. Di antaranya, Rasulullah saw diberi wahyu oleh Allah swt untuk mengemban tugas risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Di dalam al Qur’an disampaikan:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ

Artinya: Katakanlah wahai Muhammad: Saya manusia seperti kalian yang diberi wahyu (QS. Al Kahfi: 110)

Dari fisik dan kebutuhan manusiawi, Rasulullah saw sama dengan kita; Butuh makan, minum, istirahat dan sebagainya. Hanya saja, ada keistimewaan yang tidak terjadi pada manusia lainnya, yaitu wahyu dari Allah swt yang menjadikan Rasulullah saw berbeda dengan manusia pada umumnya. Wahyu tersebut berisi tugas baginya untuk menjadi undang-undang bagi manusia agar menjalani kehidupan yang mapan.

Di antara tugas tersebut adalah mengesakan Allah swt. Sebagaimana di dalam al Qur’an:

قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا أُشْرِكَ بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ

Artinya: Katakanlah “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali (QS. Ar Rad: 36)

Ayat lain juga menyebutkan bahwa Rasulullah saw diutus sebagai pemberi kabar kebahagiaan serta memberikan peringatan kepada umat manusia. Di dalam al Qur’an disebutkan:

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan (QS. Al Baqarah: 119)

Dan ayat-ayat lain dimana tugas Rasulullah saw sebagai pembawa risalah tentang Islam. Berangkat dari ayat-ayat semacam inilah Salafi Wahhabi beranggapan bahwa Nabi Muhammad saw sudah selesai menjalani tugas, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah meninggal dunia. Karena Nabi saw sama dengan manusia biasa dalam aspek kemanusiaan.

Pandangan ini tidak sama dengan para ulama’, baik Salaf maupun Khalaf. Dari kalangan ulama’ Salaf, seperti yang dilakukan Utsman bin Hunaif ra. Suatu ketika Utsman bin Hunaif ra didatangi seorang laki-laki buta, dan ia meminta petunjuk untuk kepentingan hajatnya yaitu kebutaan itu. Lalu Utsman bin Hunaif ra menyuruhnya ke masjidil haram, berwudhu’ kemudian shalat. Setelah itu disuruh berdo’a:

اللهم إِنِّيْ أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِيْ أَتَوَجَّهُ بِكَ إَلَى رَبِّيْ فَيَقْضِيْ لِيْ حَاجَتِيْ

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu, dan menghadap kepadamu melalui Nabi kami Muhammad saw, Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad !, sesungguhnya aku menghadap melaluimu kepada Tuhanku, agar supaya Tuhanku mengabulkan hajatku

Lalu laki-laki tersebut pun sembuh dari kebutaannya.

Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw dalam keadaan wafat pun masih bermanfaat kepada umat manusia. Dan ini dipercayai oleh Utsman bin Hunaif ra. Seandainya ia tidak percaya, maka tidak mungkin akan menyuruh laki-laki tersebut mendatangi Nabi saw yang makamnya berada di masjidil haram.

Dari keterangan diatas, para ulama’ hadits dan tafsir sepakat bahwa Nabi Muhammad saw bermanfaat bukan hanya pada masa hidupnya saja, bahkan setelah ia meninggal masih bermanfaat. Dan inilah keyakinan umat Islam sedunia.

Wallahu alam

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

shalawat

Menyanyikan Shalawat, Bolehkah ?

Akhir-akhir ini, jam’iyah shalawat semakin ramai di mana-mana. Tujuan dari jam’iyah tersebut tidak lain agar …

shalat jamaah perempuan

Posisi Yang Utama Bagi Perempuan Saat Menjadi Imam Shalat

Beberapa hari belakangan ini sempat viral di media sosial tentang video yang menampilkan seorang perempuan …