Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2023 telah dimulai dengan keberangkatan Calon Jamaah Haji dari berbagai negara ke Arab Saudi untuk menuju Madinah dan Makah. Khusus untuk Calon Jamaah Haji Indonesia kloter pertama telah sampai di Madinah, saat ini di Arab Saudi dilaporkan dalam kondisi suhu yang cukup terik hingga mencapai 39-40 derajat celsius, oleh karenanya para calon jamaah haji diminta untuk mempersiapkan diri secara baik sebelum keberangkatan maupun yang telah berada di wilayah Madinah terutama bagi para lansia.
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji lanjut (lansia) untuk menjaga kesehatan saat berada di Masjid Nabawi dan berziarah. Pasalnya, cuaca di Madinah berada dalam kondisi terik hingga mencapai 39-40 derajat Celsius.
“Bagi jemaah lansia untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag RI Akhmad Fauzin dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444H/2023M melalui YouTube Kemenag RI, seperti dilansir dari laman detik.com pada Minggu (28/5/2023).
Akhmad Fauzin menyarankan, jemaah bisa menunaikan salat di maktab atau di hotel untuk menghindari kelelahan.
Untuk mengantisipasi cuaca yang terik di Madinah jemaah juga diminta untuk membawa alat pelindung diri untuk menghindari paparan sinar matahari langsung maupun menyiapkan air yang cukup. Alat pelindung diri yang dimaksud adalah payung dan topi.
“Membawa air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi,” katanya.
Akhmad Fauzin juga menyarankan agar jemaah meminum air mineral 250 ml tiap jamnya secara teratur sekaligus meminum oralit satu saset yang dicampur dengan 300 ml air mineral setiap harinya untuk memulihkan kebugaran tubuh.
Keringanan Ibadah bagi Jemaah Haji Lansia
Meski mengandung keutamaan pahala yang besar, jemaah lansia tidak diwajibkan untuk mengamalkan salat tiap waktu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ini dimaksudkan agar mereka bisa tetap menjaga kesehatan untuk menghadapi puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melontar jumrah.
Jemaah lansia boleh mengerjakan salat di hotel atau masjid terdekat dengan hotel. Sebab, pahala salat di seluruh tanah haram Makkah sama dengan pahala salat di Masjidil Haram. Melalui Kitab Akhbaru Makkah, Ibnu Abbas menjelaskan, “Seluruh tanah haram Makkah adalah Masjidil Haram.”
Dr Wahbah az Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami mengemukakan, para ulama seperti Imam Nawawi dan Zarkasyi menyatakan bahwa tanah haram Makkah sama seperti Masjidil Haram dalam pelipatgandaan pahala salat bahkan seluruh ketaatan kepada Allah.
Dalam beribadah, Allah SWT tidak pernah membebani hamba-Nya. Sejumlah keringanan diterapkan agar kaum muslimin tetap bisa beribadah dan menghadap Allah, termasuk bagi jemaah lanjut usia atau lansia dalam melakukan ibadah haji.
Keringanan beribadah itu disebut dengan rukhsah. Dasar mengenai adanya rukhsah tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 185,
… يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ …
Artinya: “… Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran …”
Begitu pula ketika mengerjakan ibadah haji, khususnya bagi jemaah lansia. Mereka dapat mengerjakan ibadah sesuai kemampuan dan kesanggupannya. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Nabi SAW bersabda:
“Tinggalkanlah aku apa yang seharusnya kalian tinggalkan, sungguh terjadinya kebinasaan orang-orang sebelum kamu karena mereka banyak pertanyaan dan perselisihan mereka atas para Nabi mereka. Maka ketika aku perintahkan kepada kalian untuk mengerjakan sesuatu laksanakanlah sesuai kesanggupannya, dan jika aku melarang kalian mengerjakan sesuatu maka tinggalkanlah.” (HR Muslim)
