anak game online

Bagaimana Pola Komunikasi Orang Tua kepada Anak yang Kecanduan Game Online?

Pada era digital yang semakin berkembang saat ini, game online telah menjadi salah satu hiburan utama bagi berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja. Fenomena ini telah menghasilkan generasi yang tumbuh dengan akses yang lebih besar terhadap permainan online daripada sebelumnya.

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam bermain game online dapat menyebabkan dampak negatif. Hal tersebut di antaranya ditandai dengan penurunan produktivitas, isolasi sosial, masalah kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mengelola konsumsi game online anak-anak mereka dengan bijak sehingga waktu mereka dapat bermanfaat.

Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah:

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, maka akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi: 156).

Meskipun game online dapat memberikan pengalaman yang menghibur dan pembelajaran tertentu, kecanduan game menjadi masalah yang cukup meresahkan. Tak terkecuali dalam hubungan antara orang tua dan anak. Pola komunikasi antara orang tua dan anak yang kecanduan game online menjadi isu yang penting dalam konteks ini.

Kecanduan game online bisa menjadi masalah serius dalam kehidupan modern, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dalam Islam, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak sangat penting untuk membimbing mereka dalam menjalani kehidupan yang seimbang dan memenuhi tuntutan agama mereka.

Adapun langkah pertama yang harus diambil oleh orang tua adalah mengembangkan kesadaran akan masalah kecanduan game online. Kecanduan dapat mengganggu tugas-tugas sekolah, ibadah, dan hubungan sosial anak-anak. Bahkan disebutkan di dalam kitab al-Fiqhul Manhaji bahwa segala yang berdampak pada terbengkalainya kewajiban, tidak bermanfat untuk agama, dan hal negatif lainnya, bisa menjadi haram hukumnya.

Komunikasi terbuka dan penuh kasih sayang sangat dianjurkan di sini. Orang tua harus menciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka. Sebab membesarkan anak tentnya memiliki seni tersendiri bagi orang tua.

وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. Al-Anfal: 28). Rasulullah SAW juga dikenal sebagai seorang yang mendengarkan dengan sabar dan memberikan nasihat dengan kasih sayang.

Oleh karenanya, orang tua harus memiliki aturan yang jelas terkait dengan waktu yang diizinkan untuk bermain game online. Ini adalah bagian dari pendekatan Islami yang melibatkan pendidikan anak dalam disiplin dan tanggung jawab. Aturan-aturan ini harus diterapkan dengan konsisten dan adil.

Padahal, salah satu alasan utama anak-anak terjebak dalam kecanduan game adalah kurangnya alternatif yang menarik. Orang tua dapat mengenalkan kegiatan lain yang lebih sehat, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial yang melibatkan teman-teman sebaya. Islam mendorong umatnya untuk menjaga tubuh dan kesehatan mereka.

Orang tua harus mendidik anak-anak dengan memberikan pemahaman tentang dampak buruk dari kecanduan game online, termasuk pengaruhnya terhadap kesehatan mental dan fisik, waktu yang terbuang, dan pengabaian terhadap ibadah. Menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis sebagai referensi, orang tua dapat menunjukkan kepada anak-anak bahwa Islam menghargai waktu dan meminta umatnya untuk menggunakannya dengan bijak.

Dan, yang tak kalah pentingnya, orang tua harus memiliki kesabaran dan ketabahan. Proses mengatasi kecanduan tidak selalu mudah, dan bisa memakan waktu. Di sini pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak. Hal ini melibatkan kesadaran akan masalah, komunikasi terbuka, aturan yang jelas, pendidikan, dukungan, dan tawakal. Dengan mengikuti prinsip-prinsip Islam ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengatasi kecanduan game online dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang. wallahu a’lam.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Ikhsan Hidayat

Peneliti di Pon-pes Dar al-Qolam Semarang

Check Also

ramadan

Keberkahan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu-waktu yang dinanti oleh umat Islam. Pada momen …

puasa bulan rajab

Perbanyak Istighfar di Bulan Rajab, Berikut Bacaan dan Keutamaannya

Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab. Bulan yang dimuliakan dalam Islam dan disebut juga …