sombong
sombong

Bahaya Sombong karena Merasa Paling Pintar

Rasulullah telah mengingatkan kepada kita semua bahwa sifat takabbur sangat dibenci Allah SWT sehingga sifat takabbur dapat menjadi penghalang bagi siapa saja untuk menuju keselamatan akhirat, bahkan rasulullah menegaskan bahwa siapa saja yang mempunyai sifat takabbur tidak akan dapat memasuki sorganya Allah SWT, hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud R.A berbunyi :

لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Artinya: “Tidak akan masuk surga orang-orang yang dalam hatinya terdapat rasa takabur atau sombong meskipun hanya sekecil biji sawi.”  (HR. Muslim)

Ada dua Sifat takabbur atau sombong yang seringkali meliputi manusia, pertama sombong dhahir atau yang dapat terlihat dan sombong dalam hati. Sifat sombong zahir dapat terlihat dengan jelas dan penyakit ini banyak sekali menjangkiti manusia.

Ada orang yang menyombongkan diri karena harta sehingga menampakkan atau memamerkan kekayaanya. Orang seperti ini tentu tidak menyadari bahwa kekuasaan atau kekayaan hanya milik Allah SWT, bahkan harta yang mereka punya merupakan titipan dari Allah, hal ini ditegaskan dalam surah al-hadid ayat 7 :

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ

Artinya : “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadid : 7)

Sifat sombong yang kedua adalah yang berasal dari hati. Sifat ini banyak yang menyadarinya atau lebih banyak pula yang tidak menyadari perbuatanya yang mengandung sifat takabbur.

Sikap seperti ini banyak dimiliki oleh orang yang berilmu. Seringkali orang yang berilmu merasa lebih pandai dari orang lain sehingga sengaja ataupun tidak sengaja merendahkan orang lain. Padahal yang dia tidak sadari adalah boleh jadi dia pintar dalam ilmu hal tertentu, tetap lemah dalam bidang lain.

Orang yang selalu merasa pintar akan selalu berpaling dari kritik dan masukan. Ia selalu merasa diirinya lebih dari yang lian. Sikap sombong menutupi dirinya untuk bisa menghargai orang lain.

Allah yang menciptakan manusia dan Allah pula yang mengangkat derajat manusia namun Allah pula yang menurunkan derajat manusia, semua merupakan kehendak dari Allah SWT. Kemuliaan hanya akan diberikan kepada orang yang bertakwa dengan sebenar-benarnya, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah “At-Tin” ayat 4- 6 sebagai berikut:

لَقَدْ خلقنا الإنسان فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ(4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلاَّ الَّذِينَ (6) آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At-Tin : 4-6).

Semoga uraian singkat tersebut dapat mengingatkan kita bahwa sedikit saja ada rasa sombong baik secara zahir maupun batin akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Semoga kita selalu dijauhkan dari sifat takabbur yang dapat menghalangi rahmat dan pahala ibadah kita.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Lebaran Topat perkuat silaturahmi dan jaga tradisi leluhur

Lebaran Topat di Mataram Pupuk Silatarahmi Antaragama dan Jaga Tradisi Leluhur

Mataram – Seperti di daerah-daerah lain saat Hari Raya Idul Fitri, di Kota Mataram, Nusa …

KH Yusnar Yusuf Rangkuti PhD

Tak Bertentangan dengan Syariat Islam, Budaya dan Kearifan Lokal Saat Idulfitri Perlu Terus Dilakukan

Jakarta – Perayaan Idulfitri di Indonesia biasanya diramaikan dengan berbagai budaya dan kearifan lokal, sesuai …