dbf ac d ba eedaaef
dbf ac d ba eedaaef

Bareskrim Langsung Bergerak Usut Kasus Cuitan Ferdinand Hutahaean ‘Allahmu ternyata lemah’.

Jakarta – Media sosial seperti twitter, instagram dan facebook sudah seperti layaknya mulut yang juga harus dijaga dalam menggunakanya, jika lisan berkata salah maka kesalahan tidak dapat ditarik kembali, demikian juga dengan media sosial, apa yang kita unggah akan tersimpan meskipun sudah berusaha untuk menghapusnya, terlebih unggahan tersebut telah menjadi kontroversi yang membuat kegaduhan.

Seperti cuitan Ferdinand Hutahean yang menyebut ‘Allahmu ternyata lemah’ menjadi ramai diperbincangkan dan mendapatkan hujatan dari netizen sebutan orang-orang yang di media sosial, cuitan tersebut kemudian berujung pada pelaporan yang bersangkutan ke Bareskrim Polri.

Dilansir dari laman detik.com Kamis (6/01). Bareskrim yang mendapatkan laporan langsung bergerak memproses dan mengusutnya. Cuitan itu awalnya viral di media sosial dan berujung Ferdinand dilaporkan ke polisi. Ada dua laporan polisi terhadap Ferdinand Hutahaean. Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke polisi karena cuitan di Twitter diduga mengandung SARA.

Dalam cuitannya yang viral itu, Ferdinand Hutahaean menyebut ‘Allahmu ternyata lemah’. Cuitan itu diunggah pada Selasa (4/1/2022) kemarin. Namun, saat ini, cuitan itu sudah dihapus.

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” demikian bunyi cuitan Ferdinand.

Kecaman datang bertubi-tubi kepada Ferdinand Hutahaean. Puncaknya Ferdinand dipolisikan di Polda Sulawesi Selatan dan Bareskrim Polri.

Meski cuitan itu sudah dihapus, sejumlah netizen meng-capture kicauan Ferdinand di akun Twitternya. Netizen bereaksi dengan tagar TangkapFerdinand.

Ferdinand kemudian memberikan penjelasan soal cuitannya itu. Dia mengaku cuitannya dialog imajiner.

“Jadi pertama cuitan saya itu tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Tapi dalam kondisi down kemarin, saya juga hampir pingsan. Saya tidak perlu bercerita masalah saya apa. Tapi itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bahwa ketika saya down, pikiran saya berkata kepada saya, ‘Hei, Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau, tapi hati saya berkata, oh tidak hey pikiran, Allahku kuat, tidak perlu dibela, saya harus kuatlah’. Kira-kira seperti itu intinya,” kata Ferdinand.

Dia merasa cuitannya itu dipelintir sejumlah sehingga muncul tagar #TangkapFerdinand. Ferdinand meminta maaf jika cuitannya mengganggu perasaan.

“Cuitan saya itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Dan saya juga minta maaf kepada siapa pun yang merasa terganggu dengan cuitan saya, tapi tidak ada cuitan saya itu untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Itu adalah dialog antara pikiran saya dengan hati saya. Jadi itu dialog dengan diri saya sendiri untuk menguatkan saya, memotivasi saya supaya bangkit dari sebuah masalah,” ujar Ferdinand.

Dilaporkan ke Polisi
Haris Pertama melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri. Laporan itu terkait dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong.

“Bareskrim Polri telah menerima laporan dari seseorang atas nama inisial HP, yang melaporkan adanya tindak pidana atau dugaan tindak pidana menyebarkan informasi pemberitaan bohong, pemberitaan hoaks, yang mana dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat,” ujar Brigjen Ahmad Ramadhan.

Laporan itu bernomor LP/B/0007/I/2022/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 5 Januari 2022. Di mana akun yang dilaporkan adalah @FerdinandHaean3.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …