umar bin khattab
umar bin khattab

Belajar dari Khalifah Umar Membangun Kemegahan Islam

Di masa Khalifah Umar bin Khattab Ra, Yarussalem berada dalam genggaman Islam. Namun, dalam penaklukan kota suci itu jauh dari kesan bahwa Islam penguasa yang menakutkan penduduk setempat. Islam di tangan sayyidina Umar menyapa daerah taklukan dengan penuh hormat, toleran dan kesederhanaan.

Sebagai pihak pemenang tentunya sah bagi sang penguasa untuk menata dan membangun kemegahan Islam di tanah tersebut. Namun, apakah Umar melakukan penghancuran gereja dan menimpanya dengan masjid? Lihatlah ketika Umar bin Al Khatthab RA menolak sholat di depan sebuah gereja di Al Quds. Apa tujuannya? agar di kemudian hari tidak terjadi sengketa antara Umat Islam dan Umat Kristiani terkait gereja tersebut ?

Sebuah keadilan dan penghargaan terhadap perbedaan yang luar biasa. Umar telah membangun kemegahan Islam di tengah masyarakat yang beragam dari sekedar membangun sebuah masjid dengan nada kebanggaan dan kemenangan seraya menyingkirkan yang berbeda. Khalifah agung itu membaca masa depan dan lebih memilih mengedepankan tauladan keadilan dan kasih sayang sebagai seorang khalifah.

Masih dalam cerita penaklukan Yarussalem. Betapa terkejutnya Uskup Al Quds menerima Umar bin Al Khatthab RA yang dalam benaknya adalah penguasa dan raja yang memiliki luas kekuasaan yang membentang ketika itu. Sang Uskup terkejut karena melihat pemimpin pasukan penakluk Al Quds hanya memakai pakaian yang sederhana dan berjalan menuntun untanya agar dapat beristirahat setelah perjalanan panjang dari Madinah ke Al Quds.

Khalifah Umar kembali membangun kemegahan Islam dengan sikap kesederhanaan. Tentu tidak seperti pemimpin yang merasa menang yang masuk dengan penuh kebanggaan di daerah yang ditaklukkan. Khalifah masuk Al Quds tidak dengan kesombongan, pedang tehunus, tentara yang beringas dan memandang daerah taklukkan sebagai negara kafir atau musuh yang layak dibumihanguskan.

Suatu ketika dalam kisah yang lain Umar bin Khattab memberikan nasehat penting sekaligus perintah kepada gubernurnya di Mesir Amr bin Al Ash RA serta anaknya ketika berbuat lalim kepada seorang Umat Kristiani Mesir.  Dengan bertanya tegas Umar berkata: “Kapan kalian memperbudak manusia dan sungguh mereka lahir dari rahim ibu-ibu mereka dalam keadaan merdeka.”

Sekali lagi Sang Khalifah menunjukkan bagaimana kemegahan Islam yang memandang semua orang dalam keadaan merdeka. Tidak ada perbudakan karena perbedaan keyakinan dan agama. Itulah bagaimana Umar membangun kemegahan Islam.

Bagikan Artikel ini:

About M. Masroruh

Check Also

khamr

Khamr dan Takdir Allah yang Tidak Bisa Ditebak

Setiap manusia mempunyai masalah tersendiri. Ujian yang dihadapi masing-masing umat muslim berbeda-beda. Semua ujian tergantung …

menerima hadiah

Hukum Menerima Pemberian

Zuhud adalah sesuatu yang disukai Allah. Orang yang zuhud terhadap dunia akan dicintai Allah swt. …