logo muhammadiyah 150701213309 171

Bentengi Masyarakat, PW Muhammadiyah DIY Minta Kader Waspadai Gerakan Islam Transnasional

YOGYAKARTA – Munculnya paham-paham keagamaan yang keras bahkan sampai mengkafirkan sesama muslim dimulai dari paham keagamaan yang merasa paling benar sendiri, merasa paling islami dan cenderung menyalahkan budaya setempat, paham seperti inilah yang kemudian harus diwaspadai oleh semua umat muslim agar tidak mudah terpengaruh dan terpecah belah.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta kadernya mewaspadai masuknya gerakan Islam Transnasional ke dalam organisasi.

“Yang menjadi tantangan PWM ke depan yaitu masuk dan masifnya infiltrasi gerakan Islam Transnasional ke dalam batang tubuh Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada dalam keterangannya di Yogyakarta, seperti dilansir dari laman republika.co.id pada Kamis (18/5/2023).

Ikhwan menegaskan bahwa Muhammadiyah harus menjadi alat dakwah yang mampu bersinergi dengan komponen umat, bangsa, dan kemitraan di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional.

Selain menghalau gerakan atau ideologi transnasional, menurut dia, tantangan kader Muhammadiyah ke depan adalah peningkatan respons problem sosial, termasuk “klithih” atau kejahatan jalanan, kekerasan berbasis agama, hingga disparitas pendapatan masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris PWM DIY Arif Jamali Muis meyakini Muhammadiyah DIY akan menjadi organisasi yang unggul dan berkemajuan dengan anggota lebih dari 648 orang yang berasal dari latar belakang pendidikan, profesi, dan strata pendidikan yang beragam.

Menurut dia, sinergi dan kolaborasi antarmajelis, lembaga dapat dilakukan melalui implementasi program kerja yang terukur selama lima tahun ke depan.

“PWM DIY akan selalu mengelaborasiprogram dan melakukan monitoring secara periodik untuk melihat ketercapaian program kerja majelis dan lembaga melalui ‘performance indicator program’,” ujar Arif.

Dalam kesempatan itu, Arif menuturkan Muhammadiyah DIY menginginkan masjid menjadi pusat pengembangan ide, gagasan, serta pemberdayaan dan peradaban berkemajuan.

“Masjid juga harus menjadi pusat peradaban umat, bangsa, dan negara,” ujar dia.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

kondisi sman 72 kelapa gading usai ledakan aparat masih berjaga pagi ini 1762739114121 169

Sisir Lokasi Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Polisi Temukan 7 Peledak

Jakarta – Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 …

036566600 1723716298 830 556

Penceramah Muda Kaitkan Rokok dengan Tauhid, Ini Kata Ketua MUI

JAKARTA — Media sosial membuat seseorang begitu sangat mudah untuk menjadi terkenal baik dalam posisi …