BerIslam tidak Menghilangkan Identitas Kebangsaan

Kalau jadi Hindu jangan jadi orang India kalau jadi orang Islam jangan jadi orang Arab kalau Kristen jangan jadi orang Yahudi tetaplah jadi orang nusantara dengan adat budaya nusantara yang kaya raya ini Bung Karno Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi Banyak ajaran Islam yang mengajarkan nilai dan norma pentingnya sikap toleransi baik yang bersumber dari al Quran maupun Hadits Rasulullah Praktik toleransi Islam dapat diteladani dari cara Nabi menjalani kehidupan dalam perbedaan Nabi Muhammad merupakan sosok utusan Allah yang memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan suku bangsa dan agama Salah satu bentuk toleransi yang diajarkan Rasulullah yakni ketika datang seseorang dari bangsa lain ingin menghadap Rasulullah untuk memeluk Islam kemudian ia mulai mengikuti ajaran Islam Rasulullah memperbolehkan nama bangsa mereka disertakan sebagai nama belakang Tercatat dalam sejarah salah satu sahabat Nabi yang memberikan tambahan di belakang namanya adalah Billal bin Rabbah yang berasal dari Abassah Ia menyertakan di belakang namanya menjadi Billal bin Rabbah Al Habsi Hal ini membuktikan bahwa meski mereka masuk Islam namun kecintaan terhadap tanah kelahiran juga bukan menjadi persoalan yang harus ditanggalkan Tentunya apabila Rasulullah bertemu dengan orang Indonesia Rasul tidak akan melarang penggunaan nama negara kita di belakang nama kita Misalnya Masduki Al Indonesi Allah berfirman dalam Surat Al Mumtahanah Ayat 8 Artinya Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berlaku adil Baca Juga Cara Berislam dan Mempraktekkan Islam dengan BenarAyat di atas menjelaskan bahwa Allah tidak melarang umatnya untuk berbuat baik dan menjalin hubungan baik dengan orang orang musyrik yang tidak memerangi dan mengusir kalian dari negeri kalian Karena menjalin hubungan dengan mereka dalam keadaan tentram dan damai tidak akan menimbulkan kerusakan dan memecahbelah bangsa Bung Karno dan Islam KebangsaanIslam tidak menghilangkan identitas kebangsaan seseorang Dengan seseorang memutuskan untuk menjadi muslim ia tidak perlu menanggalkan norma bangsanya Memeluk Islam Ia tidak harus menghilangkan jati diri bangsanya Meyakini Islam sebagai jalan keselamatan tidak harus menghilangkan karakter bangsanya Menjadikan Islam sebagai pilihan utama tidak harus mengenyampingkan identitas bangsanya Selaras dengan semangat di atas Bung Karno sang Proklamator telah lama menegaskan kepada masyarakat Indonesia kala itu agar rakyat Indonesia tetap memegang teguh prinsip berbangsanya Kalau jadi Hindu jangan jadi orang India kalau jadi orang Islam jangan jadi orang Arab kalau Kristen jangan jadi orang Yahudi tetaplah jadi orang nusantara dengan adat budaya nusantara yang kaya raya ini Namun jika ungkapan ini muncul di era keterbukaan tetapi kedangkalan informasi seperti saat ini tentu akan banyak kontroversi dari ungkapan Bung Karno tersebut Akan banyak masyarakat yang spontan berpandangan apakah Bung Karno orang anti Arab Atau lebih parahnya diplesetkan menjadi Anti Islam liberal dan sebutan lainnya Jika kita pahami lebih dalam ungkapan tersebut menekankan pentingnya menjaga identitas kebangsaan dengan memeluk agama apapun Penekanannya adalah terletak di akhir kalimat tetaplah jadi orang nusantara dengan adat budaya nusantara yang kaya ini Kalimat ini mengandung pesan agar tetap menjadi orang Indonesia tetap menjadi pribadi nusantara bukan orang yang gemar mengekor dari bangsa lain dan tetap berpegang pada adat dan budaya bangsa kita dengan memeluk agama manapun Bung Karno seakan ingin menegaskan bahwa kebangsaan adalah identitas yang harus dijaga sebagai konsekuensi di mana kita berpijak dan hidup Keyakinan adalah norma universal yang berlaku di segala zaman dan tempat Namun kebangsaan adalah ciri lokal yang membedakan antara satu negara dengan lainnya Karena itulah hidup di Nusantara adalah menjaga karakter dan jati diri bangsa Indonesia dengan apapun pilihan agamanya Beberapa kalangan mempelintir ungkapan Bung Karno untuk dijadikan bahan isu politik guna mencari simpatik dan mendiskreditkan ajaran Bung Karno Namun sejatinya dalam masa membangun pondasi nasionalisme yang kokoh Bung Karno telah memformulasikan hubungan yang sangat bagus antara agama dan kebangsaan Setiap masyarakat Indonesia bisa menjadi warga Negara Indonesia dengan iman tetap tegak di dada tanpa meninggalkan kultur serta budaya Indonesia Kuncinya dengan selalu menanamkan kebaikan serta toleransi yang tinggi seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Berislam sekali lagi bukan memberangus habis identitas kebangsaan Islam adalah agama rahmatan lil alamin Islam adalah agama yang selalu relevan dalam bangsa manapun yang menunjukkan sebagai agama semua bangsa Agama yang membawa nilai nilai universal untuk diterjemahkan dalam konteks lokal masyarakat Dengan demikian bukan hal bertentangan untuk bersama sama menjadikan agama sebagai pondasi kokoh dalam bernegara

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …