Pernah nggak sih kamu ngerasa ada di dalam circle pertemanan yang sebenarnya nggak bikin kamu berkembang? Obrolannya lebih banyak gosip, nyinyir, atau sekadar hal-hal receh yang bikin hati nggak tenang. Mungkin awalnya seru, tapi lama-lama kamu sadar, “Eh kok gue jadi capek sendiri, ya?” Nah, Al-Qur’an ternyata udah kasih panduan elegan banget tentang cara menghadapi hal kayak gini, salah satunya di Surat Asy-Syura ayat 39.
Allah menggambarkan sikap orang beriman yang keren banget dalam ayat ini:
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan berkata, ‘Bagi kami perbuatan-perbuatan kami, dan bagi kamu perbuatan-perbuatan kamu. Kesejahteraan atas kamu, kami tidak menginginkan (jalan) orang-orang yang jahil.’”
Kalau dihubungkan sama kehidupan kita sekarang, ayat ini tuh kayak ngasih tips bagaimana cara keluar dari circle pertemanan yang unfaedah tanpa harus bikin drama. Yuk kita breakdown bareng-bareng:
1. Paham Dulu Mana yang Unfaedah
Allah bilang “apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya.”
Artinya, orang beriman bisa memilah mana obrolan yang sehat, mana yang justru bikin hati kotor. Kalau circle kamu isinya cuma gibah, nge-bully orang, atau hal-hal kosong yang bikin iman tipis, saatnya sadar: ini bukan tempat yang sehat buat jiwa kamu.
2. Nggak Perlu Debat Kusir
Lanjutannya, “Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu.”
Ini tuh vibes-nya kayak bilang, “Gue punya pilihan hidup sendiri, lo juga punya pilihan lo sendiri.” Jadi nggak perlu buang energi buat adu argumen panjang. Setiap orang bertanggung jawab sama pilihannya. Keep it simple, jangan buang tenaga buat hal yang sia-sia.
3. Keluar dengan Elegan, Bukan Musuhan
Ayat ini ditutup dengan “Salamun ‘alaikum” — doa keselamatan. Keren banget, kan? Jadi kalau mau cabut dari circle yang toksik, nggak usah pake benci-bencian. Tinggalkan dengan doa yang baik, tetap sopan, dan nggak perlu unfollow semua akun medsos mereka atau bikin story sindiran. Tinggalin dengan cara elegan.
4. Jangan Ikut Jalan Orang Jahil
Allah ngasih reminder: “Kami tidak menginginkan jalan orang-orang yang jahil.”
Artinya, orang beriman sadar bahwa masa depan dirinya terlalu berharga kalau cuma diisi sama hal-hal bodoh. Jadi, move on dari circle unfaedah bukan berarti sombong, tapi karena kamu milih jalur yang lebih sehat buat jiwa, akal, dan masa depanmu.
Refleksi Buat Kita
Kadang, keluar dari circle pertemanan itu lebih susah daripada masuk. Ada rasa nggak enak, takut dianggap sombong, atau takut sendirian. Tapi ayat ini ngajarin kita bahwa menjaga diri dari lingkungan yang buruk adalah bagian dari iman. Kamu bisa tetap baik sama mereka, tapi nggak harus terus-terusan ikut nongkrong bareng kalau obrolannya cuma bikin hati keruh.
Ingat, teman itu punya pengaruh besar. Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa perumpamaan teman yang baik seperti penjual minyak wangi, kamu bisa kecipratan wangi. Sedangkan teman yang buruk seperti tukang pandai besi, kamu bisa kecipratan apinya atau minimal bau asapnya.
Jadi, jangan ragu buat bilang ke diri sendiri: “Gue berhak punya circle yang bikin iman naik, bukan turun.”
Kalau kamu lagi stuck di circle pertemanan yang unfaedah, inget cara Qur’an: berpaling dengan tenang, nggak usah ribut, doakan mereka kebaikan, dan fokus cari lingkungan yang bikin kamu lebih dekat sama Allah. Karena pada akhirnya, hidup kamu tanggung jawab kamu sendiri.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah