Yerusalem – Salah satu masjid terpenting bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa di Yerusalem, kembali menghadapi didera bencana. Kalau sebelum-sebelumnya, bencana yang terjadi di Masjid Al Aqsa adalah kebijakan Israel untuk membatasi umat Islam beribadah, kali ini Masjid Al Aqsa didera musibah sebenarnya yaitu ditutupi salju. Tidak hanya Masjid Al Aqsa, Tembok Ratapan pun juga ikut memutih akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Yerusalem.
Seperti diketahui, Masjid Al Aqsa adalah tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra’ dan Mi’raj dari Masjidil Haram sebelum naik ke Sidratul Muntaha.
Badai salju ini adalah kali pertama dalam enam tahun terakhir. Namun musibah itu justru disambut gembira masyarakat Yerusalem.
Dikutip dari BBC, Jumat (19/2/2021) masyarakat di kota Yerusalem pun bermain-main di luar menikmati suasana yang jarang mereka temui. Masyarakat yang tinggal lebih jauh dari Yerusalem pun turut datang.
Beberapa jamaah berdoa di luar Kubah Batu atau Dome of The Rock yang sebagian tertutup salju. Sementara yang lain ada yang membuat manusia salju atau bermain saling melempar bola salju. Bangunan suci di atas bukit itu merupakan bangunan suci ketiga buat kalangan muslim sementara yang lain merupakan bangunan suci buat umat Yahudi.
Salju mulai turun pada Rabu malam lalu, saat hujan badai disertai petir dan suhu dingin melanda kawasan Timur Tengah, termasuk Yerusalem. Polisi pun sampai harus menutup jalan-jalan utama antara Tel Aviv dan Yerusalem karena salju yang tebal.
Salju juga menyelimuti dataran tinggi Golan di dekat perbatasan Suriah yang diaku oleh Israel. Selain Israel, salju juga menyelimuti Suriah, Lebanan dan Yordania pada Rabu 17 Februari lalu.
Salju akhirnya bisa menyelimuti daerah yang belum pernah terkena selama beberapa tahun. Turunnya salju membuat proses vaksinasi menjadi tertunda di negara-negara tersebut.
Salju pertama kali turun dalam beberapa tahun di Marjayoun, Lebanon dan juga di Bayda, Libia. Di Lebanon, angin yang kencang membuat listrik mati di beberapa bagian. Hal ini memaksa warga menggunakan genset selama berjam-jam.