agama perdamaian
agama perdamaian

Dalil Islam sebagai Agama Perdamaian

Saat ini, fenomena kekerasan dan kebencian atas nama agama jamak dijumpai, bertebaran tidak terbendung. Islam di Indonesia sedang diuji oleh Tuhan dengan beragam paham Islam yang menyimpang dari simpul keislaman wasathiyah (moderat) yang mencerminkan keadilan, toleransi, kesetaraan, kebebasan dan kemerdekaan.

Fakta itu mendorong terjadinya keresahan, tidak saja di internal umat Islam karena marwah agama Islam yang dirisalahkan kepada Nabi Muhammad akan tercoreng, namun juga membawa dampak negatif terhadap bangsa. Kesatuan, persaudaraan dan kedamaian negara nyata-nyata terancam. Spirit Sumpah Pemuda yang menyatukan segala elemen bangsa tanpa sekat agama akan kehilangan momentumnya.

Karena itu, menyuarakan kembali tentang Islam yang damai dan humanistik dalam konteks berislam kekinian di Indonesia menjadi fardhu ‘ain (kewajiban setiap individu). Tafsir otoritatif bagaimana Islam yang kaffah terutama dalam konteks kehidupan berbangsa wajib disajikan ulang supaya umat Islam Indonesia segar kembali ingatannya tentang ajaran Islam yang sebenarnya. Serta, menyadari bahwa kekerasan dan kebencian atas nama agama adalah jebakan untuk menghancurkan Islam dan negara.

Yang perlu dipahami, Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama yang mengajarkan kedamaian dan kasih sayang. “Islam” adalah bentuk masdar dari aslama-yuslimuislaman  yang berarti tunduk dan patuh. Sedangkan kata “aslama” sendiri berasal dari akar kata salima -yaslamu- silman wa salaman yang artinya keselamatan dan kedamaian.

Islam adalah agama yang mengajarkan loyalitas; ketundukan dan kepatuhan. Ia tidak mengajarkan sifat egois dan pembangkangan. Islam  agama yang cinta damai dan aman, bukan agama yang mengajarkan teror dan kegaduhan.

Dalil Al-Quran

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ

“Kami tidaklah mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat (kasih sayang) bagi seluruh alam”.QS. Al-Anbiya’: 107

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka sebab rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu” QS. Ali Imran ayat 159.

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Qs. Al-Hujurât.

Dalil Hadist

Kemudian, Nabi sebagai penerima wahyu-wahyu di atas menterjemahkan secara spesifik dengan meletakkan prinsip-prinsip ajaran kasih sayang yang harus diteladani.

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ؛ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَآء

Orang-orang yang penyayang akan disayangi Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa yang ada di atas muka bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh siapa yang ada di langit”. HR. Tirmidzi

لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ”

“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian kutunjukkan tentang sesuatu yang jika kalian praktekkan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam (kedamaian) di antara kalian”. HR. Muslim.

أَلاَ أُخْبِركُمُ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّياَمِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوْا: بَلَى، قَالَ: صَلاَحُ ذَاتِ البَيْنِ؛ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ البَيْنِ هِيَ الحَالِقَةُ

Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama daripada puasa, shalat dan sedekah ? Para sahabat menjawab, “Tentu wahai Rasûlullâh.” Beliau bersabda, “Yaitu mendamaikan perselisihan diantara kamu, karena rusaknya perdamaian diantara kamu adalah pencukur (perusak agama)”. [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]

Ayat-ayat dan hadits di atas mengajarkan umat Islam untuk menjunjung perdamaian dan menghindari kekerasan. Fenomena kekerasan dan kebencian atas nama agama yang saat ini bertebaran tidak terbendung adalah suatu kesalahan, atau hanya kepentingan politis untuk tujuan politik tertentu.

Bagikan Artikel ini:

About Faizatul Ummah

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Bendahara Umum divisi Politik, Hukum dan Advokasi di PC Fatayat NU KKR

Check Also

kopi sufi

Kopi dan Spiritualitas Para Sufi

Ulama dan Kopi apakah ada kaitan diantara mereka berdua? Kopi mengandung senyawa kimia bernama “Kafein”. …

doa bulan rajab

Meluruskan Tuduhan Palsu Hadits-hadits Keutamaan Bulan Rajab

Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2025, bertepatan dengan tanggal 1 bulan Rajab 1446 H. Momen …