Ibadah kurban menjadi salah satu ibadah dalam Islam yang mengandung nilai historis dan filosofis Historis karena ibadah ini membungkus semangat ibadah Ibrahim dan Ismail dalam Islam sementara filosofis karena ibadah ini bukan sekedar ibadah fisik Kurban bukan sekedar berkorban harta tetapi mengorbankan ego kebinatangan dalam diri kita Dari aspek historis dan filosofis ini menarik untuk menjadi perhatian kita bahwa sesungguhnya kurban adalah simbol ujian dan latihan ketaatan dan ketakwaan manusia kepada Allah Berkurban sejatinya adalah latihan untuk menyembelih sifat ego dan rasa kepemilikan berlebih terhadap dunia Hal yang menarik dari sejarah Ibrahim semenarik pula kisah kurban anak Nabi Adam Habil dan Qabil Dua kisah ini kita letakkan dalam sejarah yang punya makna dan hikmah yang luar biasa tentang bagaimana seharusnya umat ini berkurban untuk Allah bukan mengorbankan manusia Hikmah ini menjadi penting karena banyak orang beragama merasa telah menjalankan ketaatan dan berkorban kepada Allah dengan mengorbankan manusia Sikap ketaatan justru membuahkan korban kemanusiaan Sesat pikir ini menjadi fenomena umat yang merasa membela agama tetapi justru mengumbar sifat kebinatangan dengan membantai manusia yang tak berdosa Kita cuplik pertama kisah kurban dari Qabil dan Habil Allah memberikan pelajaran untuk menceritakan kisah ini kepada umat Islam Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 27 Artinya Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam Habil dan Qabil menurut yang sebenarnya ketika keduanya mempersembahkan korban maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Qabil Ia berkata Qabil Aku pasti membunuhmu Berkata Habil Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang orang yang bertakwa Baca Juga Belajar Islam Kaffah Kepada Nabi Ismail ASLihatlah kenapa kurban itu diterima Allah hanya menerima kurban dari orang yang bertakwa Sesungguhnya kurban adalah sarana untuk memupuk ketaatan Dan tujuan akhirnya penerimaan kurban karena hati manusia Lihatlah kisah Ibrahim yang telah lolos ujian dan diberikan imbalan kambing oleh Allah Penukaran ini sebenarnya isyarat Allah bahwa sesungguhnya bukan kurban fisik yang menjadi fokus utama Sesungguhnya kurban itu bukan daging tetapi ego kebinatangan yang bisa disembelih dan dikorbankan Dalam surat Al Hajj ayat 37 secara tegas Allah berfirman Artinya Daging daging unta dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai keridhoan Allah tetapi ketaqwaan dari kalian lah yang dapat mencapainya Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian agar kalian mengagungkan Allah atas hidayah Nya kepada kalian Dan berilah kabar gembira kepada orang orang yang berbuat baik QS Al Hajj ayat 37 Bukan Manusia Menjadi Korban atas Nama KetaatanPada peristiwa kurban Habil dan Qabil justru membuahkan darah manusia sementara kurban Ibrahim dan Ismail menggantikan darah manusia Qabil yang tidak menerima kekalahannya dalam perlombaan meraih ketakwaan melalui kurban justru mengorbankan nyawa manusia Inilah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia Pembunuhan yang akibat dengki dan iri dalam urusan penerimaan keagamaan Qabil mestinya dengan berkurban telah seolah merasa diterima oleh Allah Kesombongan keangkuhannya dalam beragama justru mendorong dia jatuh dalam pembunuhan manusia Ingat pembunuhan pertama manusia akibat perlombaan untuk diterima Allah Kita harus beranjak untuk mencerahkan pemikiran dan batin keagamaan kita pada kisah Ibrahim dan Ismail Kisah ini memberikan makna lain bahwa sesungguhnya Allah tidak menginginkan korban nyawa manusia Nyawa manusia apalagi anaknya sendiri merupakan harta paling berharga Allah hanya menggunakan kurban sebagai sarana apakah seseorang memiliki ketaatan yang tulus Sesungguhnya kompensasi nyawa manusia dan binatang adalah kemurahan Tuhan dan pelajara diberikan Tuhan untuk menjadikan kurban yang sesungguhnya adalah ketakwaan dan ketaatan bukan mengorbankan nyawa manusia Sebuah pemikiran sesat jika seseorang merasa taat dengan mengekspresikan pembunuhan terhadap manusia sebagai korban meraih ridho Allah Kisah dua kurban dalam Qur an ini patut menjadi renungan kita bersama Sesungguhnya kurban yang mestinya kita lakukan adalah membunuh ego kebinatangan dan kebuasan diri kita yang Allah simbolkan dengan hewan yang harus disembelih Kurban menjadi gagal jika di hati seseorang tertumpuk sifat binatang yang suka memangsa yang lain Qabil mencerminkan orang yang membantai saudaranya karena ketidakpuasan dalam menerima ukaran ketaatan Allah Semoga umat Islam di seluruh dunia mampu mencapai ketaatan hakiki di bulan kurban ini Tidak ada lagi korban manusia atas nama kurban untuk Allah Allah telah memberikan pelajaran berharga dari kisah Qabil dan Habil menuju kisah Ibrahim dan Ismail
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …