shalat jamaah
shalat jamaah

Dijadikan Program oleh Walikota Bukittinggi, Inilah Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah

Pasca dilantik menjadi Wali Kota Bukitting, Erman Safar lansung membuat gebrakan baru, yakni “Shalat Subuh Berjamaah”. Tentu saja program ini dikhususkan untuk seluruh ASN Muslim di wilayah Bukittinggi.

“Ada kegiatan dan budaya yang kami ubah sedikit. Kita sudah berdiskusi dengan bapak Sekda, bahwa setap hari Jumat nanti sampai dengan 2024 kita wajib menyelenggarakan subuh berjamaah,” katan Erman Safar, dalam Apel Gabungan bersama ASN Pemko Bukittinggi di halaman Balaikota Bukittinggi, Senin (01/3/2021) pagi.

Tentu apa yang digagas oleh Wali Kota Erman Safar itu sudah melalui pertimbangan yang matang dalam melibatkan banyak orang sehingga manfaatnya pun juga banyak; dari aspek sosial hingga spiritual. Dalam ranah ini, penulis tidak akan mengupas aspek sosial, melainkan akan menguak keistimewaan shalat subuh berjamaah dalam lingkup spitual.

Dari aspek spiritual, program di atas sangat bagus dan penuh dengan keistimewaan. Bahkan secara eksklusif, Allah telah mengagungkan waktu subuh sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Fajr: 1-2). Seorang mufasir kenamaan Ikrimah mengatakan bahwa maksud sumpah (demi fajar) adalah demi shalat Subuh—kegiatan yang dilakukan pada waktu subuh (al-Baghawi, hlm. 418).

Perlu diingat bahwa Rasulullah selalu memanfaatkan waktu subuh bukan sekedar ibadah berjamaah saja, melainkan juga untuk kegiatan belajar-mengajar bersama para sahabat, diskusi keumatan, memulai aktivitas kerja mencari nafkah dan kegiatan positif lainnya (lihat Nurhadi, Subuh Tepat Tanpa Telat, 2018: 21).

Begitu agung waktu subuh, hingga Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya orang-orang mengetahui keutamaan menyambut seruan adzan dan berada di shaf pertama kemudian hal tersebut hanya (dapat) diperoleh dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundi demi mendapatkannya. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan at-tahjir (mengerjakan shalat di awal waktu), niscaya mereka akan mendatanginya meski harus merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah

Nabi bersabda: “Shalat yang paling utama di hadapan Allah adalah shalat subuh pada hari Jum’at secara berjamaah.” (HR. Al-Baihaqi). Ini adalah salah satu keutamaan shalat subuh berjamaah dari sekian banyak keutamaannya. Berikut penulis akan mengupas lebih lanjut lagi tentang keutamaan shalat subuh berjamaah sebegai berikut:

Pertama, Dibanggakan oleh Allah di Hadapan Para Malaikat

Di hadapan para malaikat, Allah membanggakan orang yang meninggalkan tempat tidurnya lalu bangun mendirikan shalat. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya shalat subuh berjamaah. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad sebagaimana yang dihimpun oleh Imam Ahmad.

Kedua, Pahalanya Setara Pahala Shalat Malam Semalam Penuh

Rasulullah bersabda:” Barang siapa mengerjakan shalat Isya berjamaah, maka seolah-olah dia mengerjakan shalat separuh malam. Dan barang siapa shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia mengerjakan shalat malam semalam penuh.” (HR. Muslim).

Jika demikian hebat dan dahsyatnya keutamaan shalat subuh itu, tidakkah kiranya kita terpikat nan tergiur untuk meraihnya? Dalam posisi inilah, kekuasaan bisa dimanfaatkan untuk mendorong seseorang dengan skala besar untuk meraih keutamaannya sebagaimana yang dijalankan oleh Walikota Bukittinggi.

Ketiga, Penyelamat dari Api Neraka

Janji Allah tidak mungkin tidak ditepati. Artinya, janji Allah pasti akan terwujud. Dalam konteks shalat subuh berjamaah, Allah berjanji akan memasukan orang-orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah ke dalam surga.

Janji tersebut diungkapkan oleh Rasululllah: “Barang siapa mengerjakan shalat dua waktu dingin (subuh dan ashar), maka Allah akan masukkannya ke surga. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain dijelaskan. Nabi bersabda: “Tidak akan masuk neraka seseorang yang mengerjakan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari, yaitu shalat subuh dan ashar.” ( HR. Muslim).

Fahrur Mu’is dalam “Berkah Shalat Subuh Berjamaah” mengungkap lebih dalam tentang keajaiban, keutamaan dan berkah shalat subuh berjamaah, diantaranya faktor dilapangkan rezeki dan sumber cahaya di hari kiamat.

Meski keutamaan shalat subuh berjamaah begitu luar biasa, namun kondisi di lapangan menyebutkan bahwa umat Islam masih enggan untuk melaksanakannya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah jamaah yang ikut shalat subuh di masjid dan msuholla masih sedikit. Barang kali kondisi ini menjadi keprihatinan dari Erman Safar, sehingga beliau, melalui kekuasaan yang diemban, hendak memotivasi umat agar istiqomah mendirikan shalat subuh berjamaah.

Meski skalanya baru terbatas pada seluruh ASN muslin di wilayah Bukittinggi, namun penulis yakin program bagus tersebut pelan tapi pasti dapat mengerek masyarakat secara luas untuk turut mendirikan shalat subuh berjamaah.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Najib, S.Th.I., M.Ag

Dosen Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta, mahasiswa Program Magister Universitas PTIQ dan Mahasiswa Program Doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Check Also

money politic

Benarkah Money Politik Bagian dari Jihad? Bisa Iya, Bisa Tidak!

Menarik apa yang disampaikan oleh Fauziyatus Syarifah dalam ulasannya di kolom Afkar Islam Kaffah tentang …

hutang

Menjadikan Utang sebagai Pemenuhan Gaya Hidup? Begini Pandangan Islam

Tentu kita semua sepakat bahwa utang adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Artinya, hampir tidak …