banser
banser

Habib Luthfi Dihina, Banser Geruduk Rumah Dedengkot HTI

Pasuruan – Meski sudah dinyatakan sudah dibubarkan, kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terbukti masih bergentayangan meracuni masyarakat dengan ajaran khilafah. Padahal jelas, khilafah bukan ajaran islam dan khilafah telah tertolak di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Bukti keberadaan HTI terungkap saat ratusan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU dari PC GP Ansor Bangil, mendatangi sebuah rumah seseorang yang dituding sebagai HTI di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (21/8/2020). Dedengkot HTI tersebut digrebek karena salah satu anggotanya diduga menghina ulama besar Pekalongan KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di media sosial Facebook.

Ketua PC GP Ansor Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Saad Muafi membeberkan kronologi kejadiannya. Peristiwa berawal ketika seorang pemilik akun Abdul Halim diduga menyebarkan ujaran kebencian atau menghina ulama besar Pekalongan KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di media sosial Facebook. Hinaan ini pun berbalas dengan anggota Ansor dan Banser hingga menyulut emosi.

Ansor dan Banser tak terima ulamanya dihina di media sosial oleh akun Abdul Halim. Posisi pemilik akun Abdul Halim pun dilacak oleh anggota Banser dan ditemukan posisi koordinatnya di sebuah Pondok bernama Al Hamidi Al Islamiyah.

 “Akun atas nama Abdul Halim yang kemudian diketahui beralamat di Rembang (Pasuruan, red) menulis status di mana isinya mengandung penghinaan terhadap NU dan khususnya kepada Habib Luthfi bin Yahya,” ucap Muafi dikutip dari laman jpnn.com.

Muafi lantas berkoordinasi dengan Kasat Korcab Banser Pasuruan Hariono. Hasil koordinasi itu ialah melakukan Ansor harus melakukan tabayun secara langsung kepada Abdul Halim.

Berikutnya pada Kamis (20/8) dini hari, tepatnya pukul 00.12, Hariono selaku Kasat Korcab Banser secara resmi mengeluarkan instruksi via WhatsApp Group kepada jajarannya untuk berkumpul dan melaksanakan apel pada pukul 09.00 WIB.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Muafi bergerak memimpin aksi tabayun atau klarifikasi kebenaran terkait penghinaan kepada Habib Luthfi ke rumah Abdul Halim di Rembang dengan dikawal sekitar 150 Banser. Pukul 10.30 WIB, rombongan tiba di tujuan dan bertemu langsung dengan Abdul Halim.

“Dalam tabayun itu, Abdul Halim mengakui semua apa yang dituduhkan PC GP Ansor Bangil bahwa akun itu memang benar miliknya. Status itu juga dia yang menulis,” ungkap Muafi.

Proses tabayun itu juga dihadiri kepala desa dan Muspika setempat. Dalam tabayun itu pula Abdul Halim mengaku sering melakukan pertemuan dengan anggota HTI lainnya di sebuah lembaga pendidikan yang ada di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang.

Saat itu, PC GP Ansor Bangil menyatakan akan melaporkan ke polisi dedengkot HTI yang sudah menghina NU dan Habib Lutfi, serta presiden Jokowi sebagai kepala negara.

PC GP Ansor Bangil juga akan berupaya menempuh jalur hukum untuk menutup Yayasan Al Hamidi Al Islamiyah pimpinan Zainulloh. “Selanjutnya, PC GP Ansor juga akan mengirimkan surat permohonan untuk mencabut izin operasional lembaga pendidikan bersangkutan yaitu Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah,” pungkas Muafi.

Selain menghina Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, yayasan pendidikan di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan itu juga diduga menyebarkan ajaran atau ideologfi khilafah. Kedatangan Banser untuk mengetahui secara jelas di rumah Abdul Halim dan sebuah yayasan pendidikan yang ditengarai terapkan ideologi khilafah.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …