Hukum dan Tata Cara I’tikaf

Mayoritas ulama sepakat bahwa i tikaf hukumnya adalah sunnah Hukum ini menjadi wajib kalau i tikaf merupakan sebuah nadzar Ibadah i tikaf menjadi sunnah muakkadah dilakukan pada malam malam 10 terakhir dari bulan Ramadlan dalam rangka mengharap dan bersiap diri menyambut datangnya malam lailatul qadar Secara bahasa i tikaf berarti diam menetap dan kontinu melakukan hal tertentu baik berupa kebaikan maupun kejelekan Contoh i tikaf dalam kejelekan sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim kepada ayah dan kaumnya dalam surat Al Anbiya ayat 52 apakah patung patung ini yang kamu tekun beribadah kepadanya I tikaf dalam kebaikan sebagaimana tercantum dalam firman Allah dan ayat ini juga yang menjadi landasan disyari atkannya i tikaf Artinya Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam tetapi janganlah kamu campuri mereka itu sedang kamu beri tikaf dalam mesjid Itulah larangan Allah maka janganlah kamu mendekatinya Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat Nya kepada manusia supaya mereka bertakwa QS Al Baqarah 187 Sedangkan pengertian secara syar i i tikaf adalah berdiam di masjid yang dilakukan oleh umat muslim disertai niat Namun terdapat berbagai definisi yang sedikit berbeda dari masing masing para ulama sesuai dengan syarat syarat yang mereka tetapkan Baca juga Masjid Agung Sunda Kelapa Gelar Itikaf Rutin Menyambut Ramadhan 1440 H Kalangan Malikiyah mendefinisikan i tikaf dengan menetapnya seorang muslim di masjid disertai niat puasa dan menahan diri dari melakukan hubungan suami isteri selama sehari semalam atau lebih untuk beribadah Ulama Hanafiyah memberikan definisi i tikaf dengan berdiam di masjid yang disertai niat dan puasa Dengan demikian Malikiyah dan Hanafiyah mensyaratkan i tikaf harus dilakukan dengan berpuasa baik puasa wajib ataupun sunnah sehingga orang yang tidak sedang berpuasa tidak sah melakukan i tikaf Sedangkan menurut kalangan Syafi iyah i tikaf adalah berdiamnya seorang muslim di masjid disertai niat Madzhab Syafi i tidak mensyaratkan bagi orang yang beri tikaf mu takif harus berpuasa Namun hal yang perlu dicatat dari ketiga madzhab tersebut bahwa i tikaf mensyaratkan adanya niat Hal ini tentu saja sebagai pembeda antara orang yang hanya isen dan berdiam diri di masjid dengan orang yang memang meniatkannya untuk beribadah I tikaf Niat adalah pembeda sekaligus syarat untuk membedakan antara i tikaf atau sekedar berdiam diri saja di dalam masjid Inilah doa i tikaf Artinya saya niat i tikaf selama di masjid ini sunnah karena Allah Lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dikategorikan sebagai perbuatan i tikaf Mayoritas ulama memberikan batasan waktu minimalnya sekedar diam sesaat sebatas melebihi kadar thuma ninah dalam shalat Artinya kapanpun seseorang dengan disertai niat dan diam sesaat sudah mendapatkan pahala itikaf Hal ini berbeda dengan ulama Malikiyah yang mensyaratkan minimalnya sehari semalam Pertanyaan berikutnya di masjid manakah i tikaf bisa dilakukan Malikiyah dan Syafi iyah membolehkan i tikaf dilakukan di masjid mana saja yang penting disebut masjid Sementara Hanafiyah dan Hanabilah mensyaratkan i tikaf harus dilakukan di masjid yang mendirikan shalat jamaah meskipun tidak full lima waktu Sementara bagi wanita muslimah yang mau beri tkaf di masjid disunnahkan menggunakan tabir atau aling aling Dalam i tikaf tidak ada dzikir khusus dan perbuatan tertentu kecuali hanya berdiam dan berniat i tikaf Tentu saja untuk melipatkan gandakan pahala anjuran i tikaf diserta dengan dzikir shlawat atau bacaan Qur an yang dapat semakin menenangkan batin dan keimanan Sejatinya i tikaf bertujuan untuk menjernihkan dan mengosongkan hati guna mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah Swt I tikaf menjadi ruang hening di tengah hiruk pikuk duniawi yang begitu ramai dan menyilaukan Di waktu waktu sengngang umat Islam penting sekali melaksanakan i tikaf untuk sejenak melupakan hiruk pikuk dunia dan menyerahkan diri tunduk sepenuhnya di bawah kekuasaan dan keagungan Nya Wallahu a lam Zainol Huda Alumni Ma had Aly Situbondo dan Dosen STAIM Sumenep