madinah
madinah

Hukuman Bagi Perusuh Negara dalam Sejarah Negara Madinah

Indonesia saat ini sedang terancam badai disintegrasi bangsa. Beberapa pihak secara sengaja melakukan upaya serius untuk melemahkan kebhinekaan, dan berusaha supaya negeri ini berada dalam situasi konflik antar saudara sebangsa. Perusuh yang selalu membuat kisruh.

Perusuh-perusuh itu secara jelas telah mengingkari kesepakatan agung “Pancasila” yang mengakui pluralitas bangsa; perbedaan agama, keyakinan, etnis, suku dan golongan. Termasuk keinginan mereka mengganti sistem demokrasi dengan sistem khilafah, dengan tuduhan demokrasi bertentangan dengan ajaran Islam.

Pemandangan yang kita lihat hari ini; menunjuk muka saudara sendiri sebagai “kafir”, Indonesia negara thagut dan berbagai propaganda pemecah belah lain adalah kerjaan kelompok perusuh atau ekstremis.

Alhasil, kelompok ekstremis model ini lebih berbahaya dari gerakan ekstremis seperti KKB Papua yang jelas-jelas melakukan pembangkangan (bughat) sebab mudah dibedakan. Sementara, kelompok ekstremis dengan propaganda dan adu domba agak sulit terdeteksi, apalagi menggunakan agama sebagai medium gerakannya.

Karenanya, negara dan seluruh elemen bangsa yang masih mencintai tanah air ini harus bermufakat bahwa kelompok perusuh tersebut adalah “musuh bersama” dan harus diperangi secara bersama pula.

Dalam agama Islam, hukuman bagi pembangkang kesepakatan yang telah dibuat dan disepakati bersama adalah diusir dari tanah Indonesia. Hal ini sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah disaat memimpin negara Madinah.

Peristiwa itu direkam oleh al Qur’an supaya menjadi bukti otentik dan dasar mengambil keputusan apabila terjadi kasus yang sama. Sebab, kelompok pembangkang akan selalu ada di setiap masa dan di setiap negeri.

Allah berfirman: “Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya, dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar” (QS. al Ahzab: 60).

Seperti telah dimaklumi, Madinah merupakan negara plural; agama, suku dan etnis. Ada suku Aus, Khadraj, Bani Nadzir, Bani Qainuqa’ dan suku-suku lain. Masyarakat Madinah memeluk berbagai agama dan pada masa Rasulullah mayoritas penganut agama Islam.

Untuk mempersatukan keragaman tersebut Rasulullah sebagai pemimpin mengikat mereka dengan suatu keputusan bersama yang dikenal dengan Piagam Madinah. Suatu peraturan yang dibuat bersama dan diputuskan bersama pula berdasarkan asas keadilan, kesetaraan, dan persamaan hak dan kewajiban. Karena itu, tidak boleh ada pengkhianatan terhadap keputusan tersebut.

Namun demikian salah satu klan Yahudi, yakni Bani Nadzir melakukan pengkhianatan. Mereka melanggar kesepakatan yang tertuang dalam Piagam Madinah. Mengganggu kaum muslimin, membunuh dua orang muslim dari Bani Kilab serta melakukan persekongkolan dengan kafir Quraisy untuk memerangi Rasulullah dan umat Islam.

Tidak hanya itu, mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah. Allah memberitahu Rasulullah akan rencana keji Bani Nadzir. Beliau langsung meninggalkan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kemudian diikuti oleh para sahabatnya. Beliau kemudian memberitahu sahabat-sahabatnya tentang niat keji Bani Nadzir.

Setelah itu, Rasulullah mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menyampaikan keputusan Rasulullah sebagai sanksi bagi Bani Nadzir. Yakni, Bani Nadzir diusir dari Madinah.

Begitulah, perusuh negara dihukum dengan cara diusir. Semestinya, perusuh di Indonesia yang kerap membuat onar, keresahan, adu domba, ingin mengganti sistem negara dan aksi-aksi terorisme, semestinya mendapatkan hukuman sebagaimana hukuman yang diberikan oleh Rasulullah terhadap Bani Nadzir.

Bagikan Artikel ini:

About Faizatul Ummah

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Bendahara Umum divisi Politik, Hukum dan Advokasi di PC Fatayat NU KKR

Check Also

kopi sufi

Kopi dan Spiritualitas Para Sufi

Ulama dan Kopi apakah ada kaitan diantara mereka berdua? Kopi mengandung senyawa kimia bernama “Kafein”. …

doa bulan rajab

Meluruskan Tuduhan Palsu Hadits-hadits Keutamaan Bulan Rajab

Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2025, bertepatan dengan tanggal 1 bulan Rajab 1446 H. Momen …