keluarga berkualitas
keluarga berkualitas

Ibu yang Berkualitas Cermin Keluarga yang Berkualitas

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa.” (QS. Al-Ahqaaf: 15)

Ibu adalah sebagai sosok yang mulia di mata Allah. Ibu diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan dan mampu mengandung bayi hingga melahirkan. Oleh karena inilah, doa seorang ibu sangatlah mustajab bagi keluarganya. Tentu juga menjadi seorang ibu adalah anugerah yang harus disyukuri.

Ibu merupakan cerminan baik dan tidaknya sebuah keluarga. Karena ibu memiliki peran penting dalam dalam pendidikan anak-anak dan kehidupan bersama suaminya. Sebuah keluarga yang indah dan baik, pastinya di dalamnya akan memiliki ibu yang baik juga.

Terlihat dari kebijakannya dan cara berfikirnya, seorang ibu yang baik pasti akan senantiasa mengajarkan dan memupuk kebaikan di lingkup keluarganya. Seorang ibu yang baik pasti akan mampu menjadi seorang yang menyenangkan dan juga sikap bakti kepada suami yang telah memberinya penghidupan. Dalam rumah tangga, sosok ibulah sososk yang paling utama, ia bagaikan bumbu pelengkap dalam kehidupan anak dan suaminya.

Tugas seorang ibu juga bukanlah hal yang mudah dikerjakan. Namun sayangnya, banyak pasangannya yang tidak mampu memahami peranan itu. Wanita sebagai ibu adalah pendidik paling utama bagi manusia. Kaum ibu yang ideal tidak sekedar dapat mengandung, namun seorang ibu harus berkualitas. Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.

Bagi seorang anak, kehadiran seorang ibu merupakan hal yang penting. Dengan adanya ibu yang sholehah dan cerdas akan terbentuk generasi yang cerdas pula di mana memang dalam keseharian sejak kecil anak selalu bersama ibu. Karena peran ibu yang begitu luar biasa bagi perkembangan anak, ibu akan mampu membangun karakter seorang anak menjadi anak yang baik atau anak yang jahat seperti pola asuh yang di terapkannya.

“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32).

Ayat diatas menjelaskan bahwa seorang harus mampu berbakti kepada ibunya, karena ibu merupakan sosok yang di teladaninya, ibu yang salehah tentu tidak akan mengajarkan keburukan pada anaknya dan selalu mengajarkan nilai nilai kebaikan seperti menjauhi sifat sombong seperti Maryam kepada anaknya Nabi Isa.

Pengajaran apapun yang di dapat dari ibu sejak kecil akan menjadi kebiasaan seperti yang ditanamkan, hal itulah yang akan menjadi ingatannya hingga ia dewasa. Karena alasan inilah, baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan anak-anaknya.

Disinilah letak beratnya tanggungjawab seorang ibu. Berhasil tidaknya orang tua dalam mendidik anak semua tergantung peran ibu yang selalu mampu untuk mendampingi anak dan suaminya. Karenanya, Rasulullahpun memberi penghargaan terhadap ibu seperti sabdanya, “Surga itu berada di bawah telapak kaki para ibu.” (Riwayat Imam Ahmad) 

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …