Jakarta – Satu tahun lalu Hagia Sophia resmi dialih fungsikan menjadi masjid setelah sebelumnya digunakan sebagai Museum. Perubahan yang kemudian mendapatkan banyak kritik dari pihak luar Turki, namun dibawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan pengalihan fungsi berjalan lancar dengan ditandai salat Jumat pertama sebagai pembukanya resminya. Sekitar 2.000 muslim, termasuk Presiden Erdogan, hadir dalam sholat Jumat pertama tersebut.
Dengan peralihan menjadi Masjid, diharapkan dapat menjadi spirit baru untuk kebangkitan umat muslim dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga kedepan umat muslim akan lebih hebat tanpa tercerabut dari sejarah masa lampau.
Dalam sebuah unggahan Twitter dan Instagram-nya, Erdogan mengatakan Hagia Sophia sebagai simbol kebangkitan peradaban Islam.
“Segala puji bagi Allah, yang menunjukkan kepada kita hari ini … Saya berharap suara-suara azan, salawat (doa) dan Al-Qur’an tidak akan hilang dari kubah tempat suci yang agung ini sampai akhir zaman,” kata Erdogan seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency dan detik.com
Erdogan juga mengunggah video yang menunjukkan momen sholat Jumat pertama di Masjid Agung Hagia Sophia pada 24 Juli tahun lalu.
Hagia Sophia memang mengalami sejumlah perubahan fungsi sejak didirikan. Masjid itu tercatat menjadi gereja selama 916 tahun dan 86 tahun sebagai museum. Tetapi, bangunan itu memang paling lama–antara 1.453 hingga 1.934, hampir 500 tahun-dimanfaatkan sebagai masjid. Pada tahun 1985, Hagia Sophia dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia juga menjadi salah satu tujuan wisata utama Turki dan tetap dibuka untuk pengunjung domestik dan asing.