Lazimnya, saat terkejut spontanitas orang akan menyebut “Allah atau astaghfirullah”. Ini baik karena termasuk dzikir. Namun, ada sebagian orang disaat terkejut dari mulutnya terlontar kata-kata kotor. Bahkan ada yang reflek meyebut kemaluan dengan bahasa kesehariannya.
Padahal Islam sejatinya telah mengajarkan bacaan saat terkejut. Di antaranya ditulis oleh Imam Nawawi dalam kitabnya al Adzkar berdasar pada hadis Nabi.
Dari Amr bin Syu’aib, sesungguhnya Rasulullah mengajarkan kepada mereka (para sahabat) beberapa kalimat yang dibaca saat terkejut. Yakni, A’udzu bikalimatillahit tammati min ghadabihi wa syarri ‘ibadihi, wa min Hamazatis syayathini wa an yahdhurun. (Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari tipuan setan dan kedatangan mereka (kesurupan).
Perawi hadis ini berkata, “Abdullah bin Umar mengajarkan bacaan ini kepada anak-anaknya yang telah baligh dan kepada yang belum cukup umur, doa itu ditulis dan digantungkan kepadanya” (HR. Abu Daud, Turmudzi dan lain-lain. Menurut Turmudzi hadis ini hasan).
Pada hadis yang lain Rasulullah juga mengajarkan doa yang dibaca ketika terkejut saat tidur.
Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan mengadukan bahwa dirinya seringkali terkejut saat tidur. Rasulullah bersabda, “Apabila kamu telah berada di tempat tidurmu bacalah:
A’udzu bikalimatillahit tammati min ghodobihi wa syarri’ibadihi wa an yahdhurun
(Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari tipuan setan dan kedatangan mereka (kesurupan), setelah doa ini dibaca hilanglah gangguan tidurnya”.
Berdasarkan dua hadis di atas, maka doa yang semestinya dibaca saat terkejut adalah:
اعوذ بكلمات الله التامة من غضبه ومن شر عباده ومن همزات الشياطين وان يحضرون
A’udzu bikalimatillahit tammati min ghodobihi wa syarri ‘ibadihi wa an yahdhurun
Artinya, “Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari tipuan setan dan kedatangan mereka (kesurupan)”.