Jangan Menistakan Diri dengan Mengemis

Menjamurnya profesi pengemis karena dianggap menjanjikan Hanya cukup penampilan lusuh bisa dengan mudah menghasilkan uang tanpa memerlukan keahlian atau kerja keras Cukup dengan muka memelas banyak orang yang bersimpati dengan memberikan bantuan atau sumbangan hanya karena kasihan Islam melarang seseorang yang mampu dengan tenaga dan pikirannya menistakan diri dengan cara mengemis Diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma ia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Artinya Kegiatan meminta minta mengemis akan selalu ada pada diri seseorang sampai ia menemui Allah dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun HR Ahmad Dalam hadist Rasulullah di atas telah dijelaskan bahwa sesungguhnya manusia yang melakukan kegiatan mengemis dalam rangka memperkaya diri tanpa ada unsur darurat akan datang pada hari kiamat dengan wajah yang tidak terdapat daging sama sekali Dalam hadits lain Rasulullah bersabda Artinya Barangsiapa yang meminta kepada masyarakat karena untuk memperkaya diri sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka Maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak HR Muslim Hadist di atas memberikan tegoran kepada mereka yang memanfaatkan meminta minta sebagai profesi untuk memperkaya diri Sebenarnya orang itu mampu bekerja dan menghasilkan uang tetapi dia memilih menistakan diri untuk mencari kekayaan Lalu apa perbedaan antara meminta dan mengemis Kata mengemis mengandung makna kegiatan meminta minta yang dilakukan sebagai rutinitas bahkan menjadi profesi atau sumber mata pencarian utama Sedangkan meminta adalah bentuk permintaan bantuan yang hanya dilakukan sekali dua kali jika memang orang tersebut memerlukan bantuan Manusia yang Diperbolehkan Meminta mintaNamun tidak sepenuhnya meminta minta pekerjaan yang tercela Saling meminta bantuan menunjukkan ikatan persaudaraan dalam Islam Rasulullah memperbolehkan umatnya meminta sumbangan dalam beberapa keadaan Inilah beberapa kondisi yang diperbolehkan bagi seeorang untuk meminta bantuan yakni 1 Apabila seseorang tengah menanggung hutang kepada orang lain namun ia tak kunjung mampu melunasinya padahal ia sudah berusaha keras untuk melunasi Dalam kondisi tersebut orang boleh meminta minta sampai dia mampu melunasinya Namun setelah hutang terlunasi maka ia wajib untuk meninggalkan kegiatan meminta minta tersebut 2 Ketika seseorang tengah ditimpa musibah yang menghabiskan seluruh hartanya maka orang tersebut boleh meminta minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup 3 Seseorang yang dalam keadaan sangat fakir sampai sampai untuk makanpun susah maka diperbolehkan baginya meminta minta sampai dia mendapatkan kecukupan bagi kehidupannya Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan dari Sahabat Qabishah bin Mukhariq Al Hilali radhiyallahu anhu Wahai Qabishah Sesungguhnya meminta minta itu tidak halal kecuali bagi salah satu dari tiga orang Seseorang yang menanggung beban hutang orang lain diyat denda ia boleh meminta minta sampai ia melunasinya kemudian berhenti Dan seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya ia boleh meminta minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup ia boleh meminta minta sampai mendapatkan sandaran hidup Meminta minta selain untuk ketiga hal itu wahai Qabishah adalah haram dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram Shoh h HR Muslim II 722 no 1044 Abu D wud I 515 no 1640 Ahmad III 477 no 15957 V 60 no 20620 dan an Nas i V 89 no 2580 Baca Juga Ahli Ibadah yang Mudah TertipuDapat disimpulkan bahwa profesi pengemis bagi orang yang mampu untuk bekerja hukumnya dilarang Bahkan jika menjadikan pengemis sebagai profesi adalah perbuatan yang sangat tercela Islam menggambarkan seorang seperti itu kelak akan menemui Allah kelak di akhirat dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun yang melekat pada tengkoraknya serta golongan manusia seperti ini akan mendapatkan siksaan dari Allah diakhirat kelak Rasulullah telah mengajarkan pada umatnya bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan jiwa bukan harta Banyaknya orang berharta namun tetap merasakan kekurangan dalam hidupnya Oleh karenanya orang tak segan akan melakukan kegiatan meninta minta atau mengemis bahkan bertindak korupsi agar hasrat hidupnya terpenuhi Sebaliknya orang berharta sedikit tapi berjiwa kaya yang akan senantiasa mensedekahkan sebagian uangnya untuk orang yang membutuhkan Orang yang seperti ini hidupnya akan penuh dengan perasaan cukup dan syukur Wallahu a lam Oleh Effa Novavita

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …