Surabaya – Sebuah video seorang pria menendang dan membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru viral di media sosial. Alhasil tindakan itu berbuah kecaman yang menilai tindakan itu telah mencederasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, terutama Bhinneka Tunggal Ika.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq pun sudah meminta kepolisian untuk mencari dan menangkap pria tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinlai telah mencederasi harmonisasi kehidupan umat beragama di Kabupaten Lumajang.
Setelah bupati, kini giliran Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengecam tindakan itu. Khofifah mengingatkan agar masyarakat saling menghormati beragamnya adat istiadat dan budaya yang ada di negara ini sehingga tidak mencederai kearifan lokal suatu daerah, termasuk di kawasan Gunung Semeru.
Ini disampaikan Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (10/1/2022), menanggapi kasus pembuangan sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.
“Lebih baik tabayyun (mencari kejelasan hingga terang dan benar). Minta penjelasan untuk apa ini. Jadi melakukan hal baik dilakukan dengan cara baik dan tujuan yang baik, dan itu harus berseiring,” ujarnya.
Khofifah mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, adat, dan budaya sehingga sesama warga negara harus saling menghormati.
“Jika ada persoalan budaya, maka pendekatannya harus budaya. Lalu, jika persoalan agama, maka pendekatannya harus agama,” ucap dia.
“Sehingga melakukan hal yang mungkin bisa menyinggung suku, budaya dan adat tertentu. Sekali lagi, lebih baik tabayyun, tanya ke masyarakat dulu,” kata Khofifah.