Amman – Uni Eropa (UE) mengecam keras proposal perdamaian Palestina-Israel yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat Donald Trump. UE menilai proposal itu ngawur karena menerabas banyak parameter kesepakatan internasional yaitu perbatasan 1967 yang pernah disepakati Palestina dan Israel.
“Proposal sangat tidak berdasar. Ada kesepakatan internasional yang harus kita junjung bersama,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell saat berkunjung ke ibu kota Yordania dikutip dari laman Anadolu Agency, Senin (3/2/2020).
Menurutnya, Palestina dan Israel adalahd ua negara yang layak hidup berdampingan. “Kedua Negara yang mandiri dan layak, hidup berdampingan dalam perdamaian, keamanan dan saling memberi pengakuan,” lanjutnya.
Di Yordania, Borrel bertemu Raja Abdullah dan Menlu Yordania Ayman Safadi untuk membahas hubungan bilateral dan perkembangan kawasan. Borrell menegaskan UE sangat menyadari bahwa konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanjang, paling menyakitkan, dan kompleks dalam sejarah.
“Pengalaman selama 50 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa tanpa persetujuan di antara semua pihak, tidak ada rencana perdamaian yang memiliki peluang untuk berhasil. Untuk menemukan jalan ke depan yang berkelanjutan, kedua belah pihak perlu kembali duduk satu meja,” ucap dia.
Pada Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan apa yang disebut dengan rencana perdamaian untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Trump menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak terbagi.