tidur pagi
tidur pagi

Kenapa Rasulullah Melarang Tidur di Pagi Hari

Islam adalah agama yang komprehensif. Hukum-hukum yang diperuntukkan kepada pemeluknya kompleks. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, siang dan malam, bahkan saat tidur sekalipun, semua diatur dengan mekanisme hukum.

Tetapi jangan berprasangka tidak baik kepada agama Allah yang terakhir ini. Sebab, Islam adalah agama yang sempurna. Ia hadir untuk menyelamatkan manusia seluruhnya. Tidak memberatkan, tidak mengikat, bahkan memudahkan umat Islam dalam menjalani hidup di dunia sebagai bekal hidup di akhirat.

Ragam aturan yang ada dalam agama Islam justru untuk kemaslahatan manusia sendiri. Dibuat supaya manusia tidak terjerumus pada kehidupan yang kelam, penuh dosa, dan pada ujungnya nanti menjadi orang yang rugi, di dunia dan akhirat.

Salah satu aturan, dan kadang dianggap sepele, adalah larangan tidur di waktu pagi. Sebab Allah telah memberi manusia waktu istirahat pada malam hari dan siang untuk beraktivitas.

Allah berfirman, “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. al An’am: 96).

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa malam merupakan waktu yang disediakan untuk istirahat. Sebagaimana Nabi sendiri tidak pernah tidur terlalu larut. Setelah shalat Isya’ beliau beristirahat dan bangun di sepertiga malam. Shalat tahajjud, menunggu waktu shubuh dan pagi hari shalat dhuha. Beliau tidak tidur di waktu lagi pada pagi hari.

Dalam kitabnya Al Jami’ al Shagir Imam Sayuthi memuat beberapa hadis tentang larangan tidur pagi.

Nabi bersabda, “Tidur di waktu pagi menghalangi datangnya rejeki”.

Pada hadis yang lain Nabi bersabda, “Sesungguhnya tidur pagi menjadi penyebab terhalangnya sebagian rejeki”.

Dalam kitab Madarij al Salikin dijelaskan, Allah membuka pintu rejeki pada pagi hari. Dan, saat pagi pula segala kebaikan (berkah) datang. Oleh karena itu, orang tidur di pagi hari sejatinya adalah orang yang merugi.

Penjelasan ini diperkuat oleh Al Munawi dalam kitabnya al Tafsir Syarh al Jami’al Shagir, waktu pagi sejatinya waktu yang disiapkan untuk berdzikir, berfikir tentang kekuasaan Allah. Allah membagi rejeki pada pagi hari, baik rejeki dhahir seperti uang, kesempatan untuk bekerja, dan berkreasi, maupun berupa rejeki bathin yang tak tampak, yakni semisal ilmu pengetahuan tentang kekuasaan Allah.

Lalu, apa yang sebaiknya dikerjakan pada pagi hari? Imam Al Zarnuji dalam kitabnya Ta’lim Al Muta’allim menganjurkan beberapa aktivitas pagi yang bermanfaat untuk melancarkan rejeki. Di antaranya, shalat witir dan shalat sunnah rawatib sebelum shubuh. Dan, setelah shalat shubuh tidak tergesa-gesa untuk keluar dari masjid. Akan tetapi menunggu matahari terbit naik seukuran tombak kemudian shalat dhuha. 

Tentu saja persoalan rejeki bukan hanya merujuk pada harta dan sesuatu yang material. Kesehatan juga merupakan rejeki terbesar dalam hidup ini. Secara medis, ternyata tidur pagi juga sangat berbahaya dan resiko rentan penyakit. Setidaknya ada beberapa kerentanan yang dimiliki oleh orang yang suka tidur pagi seperti depresi, resiko diabetes, obesitas, lesu, anemia dan sakit kepala.

Secara logis tentu saja bisa dipahami jika kesehatan seseorang terganggu akan terganggu pula rejeki seseorang. Anjuran Rasulullah untuk tidak membiasakan diri tidur di pagi hari tentu saja membawa kemashlahatan bagi umatnya. Seorang muslim harus hidup sehat, tampil segar dan bugar untuk menyambut pagi hari dengan penuh semangat.

Bagikan Artikel ini:

About Faizatul Ummah

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Bendahara Umum divisi Politik, Hukum dan Advokasi di PC Fatayat NU KKR

Check Also

Toa masjid

Toa dan Sejarah Tadarus Al Qur’an di Bulan Ramadan

Ramadan kali ini pun tak luput dari perdebatan soal pengeras suara (TOA). Polemik bermula dari …

manfaat tidur

Hati-hati, Ternyata Ada Tidur yang Membatalkan Puasa

Pemahaman tekstual terhadap dalil agama bisa berakibat fatal. Pemaknaan apa adanya tersebut berkontribusi memberikan informasi …