Ketika Nabi Tidak Mempersoalkan Agamanya, tetapi Kemanusiaannya

Dalam banyak hal Nabi sangat tegas terhadap musuh yang berusaha menyerang stabilitas agama dan komunitas Islam di Madinah Namun sisi lain Nabi sangat menampilkan sikap lembut toleran bahkan humanis Sikap ini humanis ini lebih melihat orang yang berbeda sebagai sama sebagai manusia mahkluk Allah yang diciptakan secara sempurna Ada cerita menarik yang bisa kita ambil pelajaran dari sisi humanis sang Nabi Suatu ketika Nabi bersama sahabat sedang duduk bersama para sahabat Tiba tiba lewatlah rombongan jenazah di hadapan beliau Nabi seketika berdiri dengan menghormati rombongan tersebut Sahabat yang penasaran memprotes tindakan Nabi itu jenazah orang Yahudi Mendengar sanggahan sahabat Nabi hanya mengucapkan kalimat yang sangat sarat dengan makna Bukankah ia juga manusia Kalimat pertanyaan retoris Nabi ini mengajarkan kepada para sahabat bahwa setiap manusia apapun latarbelakang agama sosial dan etnik ketika terbaring menjadi mayat layak untuk dihormati Penghormatan kepada mayat tersebut bukan karena menghormati agamanya sukunya etniknya atau latarbelakang lainnya tetapi semata karena ia juga manusia Dalam cerita yang lain suatu ketika Asiyah menyelenggarakan hajatan dengan menyembelih kambing Setelah hidangan matang Aisyah membagikan masakannya kepada tetangga sesuai anjuran Nabi ketika masak untuk membagikan kepada tetangga Baca juga Belajar Kepemimpinan Nabi Kapan Pemimpin Harus Tegas dan Lembut Nabi berkata apakah si fulan juga telah dikirim masakan Belum dia itu Yahudi dan saya tidak akan mengirimnya masakan ujar Aisyah Apa tanggapan Nabi Nabi tetap meminta Kirimilah walaupun Yahudi ia adalah tetangga kita Pelajaran yang kedua ini adalah sungguh cerminan sikap mulia Nabi yang memberikan teladan terbaik bagi umat saat ini Sekali lagi Nabi tidak mempersoalkan agamanya tetapi kemanusiaannya Walaupun seorang Yahudi tetapi sebagai manusia ia adalah tetangga yang wajib dihormati Budi pekerti Nabi seperti inilah yang semestinya diviralkan kepada kita semua di tengah ganasnya sikap masyarakat yang selalu mempersoalkan perbedaan identitas Bukan sekedar perbedaan agama suku etnik dan bahasa perbedaan politik pun kita sudah lupa menghormati jenazah Karena perbedaan pilihan politik pun kita kadang bermusuhan dengan tetangga kita Sekali lagi mari teladani akhlak Nabi yang mulia agar kehidupan ini berjalan sesuai ritme sunnatullah yang menghendaki manusia dalam perbedaan Jika Nabi saja menghormati perbedaan agama dan menghormati yang berbeda karena sisi kemanusiaannya kenapa kita terus menerus tiada lelah menghujat perbedaan Wallahu a lambahwa tiap manusia layak mendapat penghormatan terlepas dari apa latar belakang sosial dan agamanya bahkan ketika manusia itu sudah terbaring menjadi mayat Suatu hari Rasulullah mendapati rombongan yang mengangkut jenazah lewat di hadapan beliau Nabi pun berdiri menghormati Sahabat beliau segera memberi tahu dengan nada seolah protes Itu jenazah orang Yahudi Bukankah ia juga manusia sahut Rasulullah Dialog singkat ini bisa dijumpai dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari Hadits tersebut diceritakan dalam konteks ketika suatu hari Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa ad sedang duduk di daerah Qadisiyah tiba tiba lewatlah jenazah di hadapan keduanya lalu keduanya pun berdiri Dikatakan kepada mereka berdua bahwa jenazah itu adalah ahlu dzimmah warga non Muslim yang baik Lalu keduanya menceritakan sikap Rasulullah terhadap jenazah Yahudi itu Pemberitahuan sahabat kepada Nabi bahwa jenazah tersebut adalah orang Yahudi bisa dimaklumi mengingat ketika itu sebagian orang Yahudi memusuhi dakwah Rasulullah Mungkin para sahabat penasaran dengan alasan Rasulullah menaruh takzim pada jenazah apalagi diketahui bukan orang Islam Rasulullah menjawabnya dengan pertanyaan retoris Bukankah dia manusia nafs Dengan jawaban semacam ini Rasulullah seakan mengingatkan para sahabat bahwa tiap manusia layak mendapat penghormatan terlepas dari apa latar belakang sosial dan agamanya bahkan ketika manusia itu sudah terbaring menjadi mayat

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …