Jakarta – Pesta demokrasi 5 tahunan tidak akan lama lagi, para kandidat dari pemimpin partai politik maupun diluar kader partai telah menyatakan siap berlaga pada pemilu 2024 mendatang, dalam hal ini Organisasi Kemasyarakatan diharapkan tidak memihak pada salah satu calon agar tidak menimbulkan polarisasi dan keterbelahan ditengah masyarakat. selain ormas yang tidak kalah penting adalah negara tidak boleh terlibat dalam kontestasi agar wibawa dan kekuatanya tidak hilang dihadapan masyarakat.
Secara tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pihak negara tak ikut terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Cara selanjutnya adalah menghadirkan negara dengan segala kekuatan pranatanya, namun tidak ikut terlibat dalam kontestasi,” kata Haedar dalam keterangannya di laman resmi PP Muhammadiyah. Seperti dilansir dari laman cnnindonesia.com Rabu, (09/11/22).
Haedar menilai kewibawaan negara penting dihadirkan sebagai penengah bila terjadi polarisasi di tengah masyarakat yang menyebabkan ketidakseimbangan di tubuh bangsa. Ia khawatir kewibawaan negara ini akan hilang jika negara ikut serta dalam kontestasi.
“Ini penting agar kita tidak terlibat dalam subjektivikasi politik yang akhirnya ketika terjadi pembelahan menyebabkan negara tidak bisa menjadi kekuatan yang berwibawa,” tambah dia.
Lebih lanjut, Haedar memandang Pemilu 2024 merupakan kontestasi yang krusial. Ia berharap ada suasana baru yang membedakannya dengan tahun 2019, di mana pemilu menyisakan ‘pertikaian’ yang seakan tak berujung.
Ia pun berharap semua pihak menghindari hal yang membuat masyarakat terbelah. Semisal menghindarkan politisasi identitas agama, suku, ras dan golongan, bahkan ideologi tertentu.
“Apa sih suasana baru itu ? Pertama, kita tidak mengulangi lagi yang selama ini kita resahkan bersama, dan pembelahan politik,” ucapnya.
Selain itu, Haedar juga berharap kekuatan masyarakat seperti organisasi keagamaan, termasuk Muhammadiyah menjaga jarak dari kontestasi. Hal ini untuk mencegah kejadian pembelahan sebagaimana Pemilu 2019 lalu.
“Terkait ini, Muhammadiyah konsisten berada pada posisinya menjaga jarak,” kata dia.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah