dalil maulid nabi
maulid nabi

Kisah Abu Lahab sebagai Dalil Paling Orisinil dalam Memperingati Maulid Nabi, Kok Bisa?

Acara maulid Nabi Muhammad saw sampai sekarang masih diperdebatkan boleh dan tidaknya memperingati acara tersebut. Bagi kalangan yang menentang masih menggunakan alasan bidah dan baginda Nabi tidak pernah melakukan hal tersebut. Namun apa kaitannya dengan Abu Lahab?

Tentu sudah tidak asing bagi kita terutama seorang muslim tentang nama Abu Lahab. Abu Lahab merupakan orang paling benci dengan munculnya ajaran yang dibawa oleh Nabi muhammad saw. Saking bencinya, Abu Lahab tercatat sudah beberapa kali merencakan pembunuhan kepada keponakannya sendiri yakni nabi Muhammad saw. Bedahalnya dengan paman nabi yang bernama Abi Thalib yang selalu melindungi Nabi saw.

Meskidemikian, dengan kejahatan-kejahatan yang pernah ia perbuat semasa hidup, Abu lahab mendapat keringanan siksa oleh Allah setiap malam senin karna ia pernah berbahagia atas kelahiran Nabi saw. Wujud kebahagiaan tersebut diekspresikan dengan cara memerdekakan budak yang bernama Tsuwaibah.

Suatu hari tepatnya pada hari senin, Tsuwaibah yang taklain adalah budak Abu Lahab datang kepada tuannya dengan membawa kabar tentang kelahiran keponakannya. Ia begitu bergembira ketika mendengar Siti Aminah telah melahirkan anak laki-laki yakni Muhammad. Abu Lahab lantas berkata kepada budaknya “Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-lakiku Abdullah maka dengan ini kamu adalah lelaki merdeka.”

Dalam kitab Shahih Bukhari Buslim diceritakan bahwa paman Nabi yang bernama Abbas bin Abdul Mutallib bermimpi bertemu dengan Abu Lahab yang sudah wafat. Dalam mimpinya Abu Lahab menjelaskan bahwa ia disiksa terus menerus didalam kubur, namun setiap hari senin siksanya diringankan karna sewaktu hidup ia pernah memerdekakan budak disebabkan rasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad s aw.

Jika Abu Lahab yang non muslim mendapat keringanan siksa lantaran ungkapan kegembiraannya atas kelahiran nabi maka bagaimana dengan orang yang beragama islam yang bergembira dengan hari kelahiran rasulullah saw.

Karena itu sebagai umat Muhammad sudah sepantasnya bergembira dengan kehadiran paling baiknya manusia lebih-lebih jika kebahagiaan tersebut diungkapkan dengan hal-hal yang positif seperti berdzikir, bersolawat, bersedekah dan lain-lain.

Muslim juga dianjurkan untuk bergembira atas rahmat dan karunia allah swt, termasuk kelahiran nabi yang membawa rahmat bagi alam semesta dan umat manusia. Allah swt berfirman dalam al-Quran surat Yunus ayat 58:

“Katakanlah dengan karunia dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Bagikan Artikel ini:

About Laila Farah

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Check Also

gunung meletus

Inilah Doa Ketika Gunung Meletus

Pada dasarnya tak ada seorangpun yang ingin tertimpa musibah, akan tetapi sebagai manusia hanya bisa …

makanan dikeremuni semut

Konsumsi Makanan atau Minuman yang Dikerumuni Semut, Bolehkah dalam Islam?

Seringkali kita menemukan semut pada makanan atau minuman yang sedang atau akan kita konsumsi. Mengingat …