lagi pembakaran al quran kembali terjadi di denmark
lagi pembakaran al quran kembali terjadi di denmark

Kutuk Dan Protes Keras Atas Pembakaran Al-Quran, Turki Panggil Duta Besar Denmark

Ankara – Kecaman dan reaksi keras terus bermunculan dari berbagai penjuru dunia terhadap aksi provokasi dan penghinaan yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dengan sengaja membakar Al-Quran didepan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia. Turki sebagai negara mayoritas muslim langsung bereaksi dengan mengutuk aksi tersebut dan memanggil Duta Besar Denmark di Ankara untuk menyampaikan protes keras atas pembakaran Al-Quran karena Paludan diketahui mempunyai dua kwarganegaraan yaitu Swedia dan Denmark.

Seperti dilansir dari laman AFP dan detik.com Sabtu (28/1/2023), Rasmus Paludan yang merupakan politisi anti-Islam membakar salinan Al-Quran di dekat sebuah masjid di ibu kota Denmark dan kemudian membakar saliran Al-Quran lainnya di luar kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Dituturkan seorang sumber diplomatik Turki bahwa Duta Besar Denmark untuk memprotes sikap negaranya yang ‘tidak bisa diterima’ terhadap tindakan Paludan.

Pemanggilan itu juga dimaksudkan untuk menyampaikan kecaman terhadap pemerintah Denmark karena mengizinkan Paludan melakukan aksi pembakaran Al-Quran setelah Turki menolak Swedia dan Finlandia bergabung aliansi NATO.

“Kami mengecam keras keputusan untuk mengizinkan aksi provokatif ini, yang jelas merupakan kejahatan kebencian,” sebut sumber diplomatik Turki itu kepada wartawan.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Lars Lokke Rasmussen mengonfirmasi pemanggilan Duta Besar di Ankara tersebut. Disebutkan Rasmussen bahwa Denmark menjalin ‘hubungan baik dengan Ankara — dan ini tidak mengubah hal itu’.

“Tugas kami adalah menjelaskan kepada Turki soal kondisi yang berlaku di Denmark dengan demokrasi kami yang terbuka, dan membuat mereka memahami bahwa ada perbedaan antara Denmark sebagai sebuah negara — rakyat kami secara keseluruhan — dan individu-individu yang memegang berbagai pandangan,” jelasnya.

Otoritas Turki juga melayangkan protes kepada Swedia, dengan keputusan kepolisian negara itu mengizinkan Paludan melakukan aksi pembakaran Al-Quran telah mendorong Ankara menunda rencana pembicaraan soal aksesi Swedia dan Finlandia ke dalam NATO.
Pekan ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu bahkan menuduh pemerintah Swedia turut terlibat dalam aksi pembakaran Al-Quran. Cavusoglu menyebut pemerintah Swedia ‘turut terlibat dalam kejahatan ini dengan membiarkan aksi keji ini’ berlanjut.

Ditegaskan juga oleh Cavusoglu bahwa insiden itu merupakan ‘serangan rasisme’ yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berpikir

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

084039400 1760199435 830 556

Pesan Habib Ja’far: Manfaatkan AI Sebagai Tools, Bukan Rujukan Utama Soal Persoalan Agama

JAKARTA — Perkembangan zaman tidak bisa dinapikan oleh masyarakat, termasuk perkembangan teknologi yang mempermudah keperluan, …

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …