JAKARTA – “Dakwah Transformatif NU untuk Jakarta yang moderat dan toleran” menjadi tema yang diangkat dalam acara pelantikan Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) DKI Jakarta masa Khidmat 2021-2026 yang dilaksanakan pada Rabu (15/9) di Ponpes Alwashilah, Kembangan, Jakarta Barat.
LDNU melihat, pada masa sekarang, banyak sekali para pendakwah yang secara gampangnya mengeluarkan ujaran kebencian pada mimbar-mimbar pengajian maupun khutbah, narasi kebencian itu semakin banyak ketika membuka media sosial. Sayangnya tipe pendakwah yang seperti itu banyak disukai oleh masyarakat, sehingga dibutuhkan gerakan secara massif dari pendakwah untuk berdakwah secar baik atau dalam bahasa agama dengan mauidzatul hasanah atau bilhikmah.
LD PWNU DKI Jakarta 2021-2026 dinahkodai oleh KH Masruhin Abdul Majid (Kangmas Ruhin). Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan sembilan program unggulan untuk LD PWNU DKI Jakarta masa khidmat 2021-2026.
Di antaranya yaitu membuat lembaga pelatihan dakwah, membuat tv dan media dakwah, bekerja sama dengan instansi pemerintahan di bidang pembinaan umat, meng-NU-kan majelis taklim dan masjid serta membuat wadah khotib. Dalam pelantikan ini juga diluncurkan media dakwah berupa JakNU TV (Jakarta NU).
Selain itu, program unggulan lainnya yaitu mengadakan kajian ke-NU-an rutin bulanan, menulis dalil-dalil amaliyah NU, mengadakan standardisasi dai NU, serta konsolidasi koordinasi dan silaturahim dengan PC LDNU dan LD MWC NU.
“Rencananya, kesembilan program tersebut akan mulai diterapkan setelah pelaksanaan pelantikan LD PWNU,” kata Kangmas Ruhin dalam rilis yang dikutip dari laman Republika.co.id. Sabtu (18/9).
Lebih lanjut, ia menyampaikan tentang alasan pemilihan tema dalam acara pelantikan tersebut. Menurutnya, tantangan mendasar dakwah di ibukota adalah memberi pemahaman Islam rahmatan ‘lil alamin.
“Di ibu kota banyak dai yang berdakwah dengan penuh caci makian. Dan hal ini justru banyak digemari oleh masyarakat. Dan anehnya jamaah suka dengan dai yang seperti itu. Ini penyakit yang harus disembuhkan dengan dakwah yang ramah, sejuk, mengajak dan penuh toleransi,” jelasnya.